SEJARAH GUMI SASAK DAN KERAJAAAN YANG ADA DI LOMBOK
PENDAHULUAN
Gumi Sasak merupakan sebuah tempat
bagi orang-orangSasak menggantungkan harapan dan kehidupannya. Di tanahtersebut, orang-orang Sasak melakukan serangkaian proseskehidupan dari generasi ke generasi dan
melahirkan bagian-bagian penting yang harus diketahui oleh generasi
mudanya. Kesuburantanahnya mampu menopang kehidupan orang-orang Sasak
karenasumber air yang mengalir dari gunung Rinjani secara
terus-menerus,sehingga menjadi berkah tersendiri bagi orang-orang Sasak.Dari
beberapa catatan dan informasi, asal-usul suku Sasak yang mendiami pulau
Lombok adalah ras Mongoloid di AsiaTenggara. Penemuan situs sejarah yang paling
penting untuk mengetahui kehidupan prasejarah di Gumi Sasak adalah
penemuan benda-benda arkeologis di
Gunung Piring, Truwai, kecamatan Pujut kabupaten Lombok Tengah. Adapun yang
ditemukan adalah periuk utuh, kereweng, kerangka manusia, sisa kulit
kerang, arang, fragmenlogam dan binatang. Sumber informasi sejarah lainnya
diperoleh dari cerita-cerita rakyat, babad lontar dan peninggalan berupa makam maupun
masjid. Pada saat ini pulau Lombok didiami oleh percampuran antara suku Sasak dengan suku-suku dari
Jawa,Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara. Sebagiankecil lainnya
terdapat masyarakat keturunan China dan Arab. Pada tahap selanjutnya, seiring
dengan adanya berbagaimacam pengaruh dari luar, muncul sebuah aliran
kepercayaan yang disebut Boda. Boda bukanlah agama Budha tetapi bertumpu
pada aanasir Animisme, Dinamisme,
Panteisme, dan Antropomorfisme.Oleh sebab itu, pemujaan dan penyembahan roh-roh
leluhur dan berbagai dewa lokal lainnya merupakan fokus utama dari
praktek keagamaan Sasak-Boda. Sementara agama Budha dan Hindumenjadi anutan nenek moyang suku Sasak setelah
mereka berada di bawah kekuasaan Sriwijaya dan Majapahit. Pada saat
itu kerajaanSriwijaya dan Majapahit
memiliki pengaruh kekuasaan yang meliputiseluruh wilayah nusantara.
Sebagian besar penduduk Gumi Sasak adalah pemeluk agama Islam, sisanya penganut agama Hindu, Budha dan
sebagian kecil beragama Kristen. Kehidupan antar umat beragama berjalan
rukundan damai. Kegairahan umat Islam dalam menjalankan kehidupan beragama
terlihat dalam membangun tempat peribadatan, sehinggahampir di seluruh tempat di pulau Lombok terdapat masjid.
Itulahsebabnya pulau Lombok dikenal juga sebagai Pulau Seribu Masjid.Sebelum
penyebaran agama Islam datang ke pulau Lombok,masyarakat Lombok percaya akan
adanya roh-roh nenek moyang,kepercayaan ini disebut animisme. Selain itu, masyarakat
juga percaya bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib, kepercayaan
inidisebut dinamisme. Agama Islam berkembang dengan cepat di GumiSasak karena
menggunakan pendekatan tasawuf dalam penyebarannya. Ajaran Islam
tasawuf menjadi suatu ketertarikanutama
bagi masyarakat suku Sasak karena pada umumnya ajaran inimengajarkan dimensi
mendalam dalam pemahaman ketuhanan dankeagamaan. Ajaran Tasawuf ini pulalah
yang kemudian menjadiacuan umum dalam membentuk sikap dan tindakan
(perilaku)masyarakat Sasak. Di sisi lain pemahaman yang belum mendalamdan
adanya pengaruh Hindu memunculkan Islam Wetu Telu. IslamWetu Telu
merupakan sinkretisme (gabungan) dari ajaran Islam danHindu.Di dalam babad dan lontar, disebutkan beberapa kerajaanyang
pernah ada di pulau Lombok. Diantaranya adalah: kerajaanDesa Lae', Suwung,
Pamatan, Selaparang, Lombok, Mumbul, Pemokong, Bayan, Sokong, Langko,
Penjanggik, Parwa, Kedaro,Karangasem Lombok
(Singasari) dan Mataram. Beberapa kerajaanlainnya meliputi desa-desa (wilayah)
kecil yang disebut Kedatuan.Di masa lalu, kehidupan masyarakat suku Sasak
berada di bawah tekanan kaum penjajah (kerajan Bali, Belanda dan
Jepang)dalam waktu yang sangat lama. Hal yang patut disyukuri kemudianadalah
diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia padatanggal 17 Agustus 1945.
Dalam prosesnya, negara baru Republik Indonesia terus mengalami berbagai,
perubahan bentuk negara,hingga akhirnya kembali lagi ke dalam bentuk Negara
Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 15 Agustus 1950.
Kedua peristiwa itu merupakan tonggak
penting dimana masyarakat Sasak mampu berdiri sebagai manusia-manusia
merdeka seperti anak bangsa lainnya.
ZAMAN PRASEJARAH DAN
ASAL-MUASALPENGHUNI GUMI SASAK.
Banyak peristiwa- peristiwa penting yang terjadidi masa lalu hingga hari ini,akan tetapi sebagian besar peristiwa-peristiwa
tersebuttidak dicatat atau ditulis.Pada
masa tersebut mungkinorang belum mengenal huruf atau budaya
baca-tulissehingga tidak adaketerangan-keterangan yangditinggalkan secara
tertulis. Sumber-sumber yang menjadi informasiadalah penemuan benda-benda
arkeologis seperti penemuantengkorak, tulang-belulang manusia purba, alat-alat
dan senjatasederhana serta jejak jejak yang ditinggalkan pada lingkungan
alam(geologis). Masa itu disebut dengan zaman prasejarah. Sedangkanmasa setelah
manusia mengenal tulisan sehingga berbagai peristiwadapat tercatat, disebut
sebagai zaman sejarah.Kehidupan nenek moyang Gumi Sasak pada
zaman prasejarah sangat menarik untuk dipelajari serta memiliki ciri khasyang
berbeda dengan suku-suku lainnya di Indonesia. Kekhasantersebut dapat dilihat dari struktur dan model budaya yang
kini berkembang. Berbagai penemuan-penemuan yang diperoleh olehmasyarakat
belum mendapatkan jawaban karena memang belumdilakukannya penelitian dengan
menggunakan teknologi tingkattinggi seperti radioisotop.Sampai saat ini, sumber
informasi yang dapat dijadikansebagai kajian tentang perjalanan orang-orang
Sasak sejak eksisnyadi pulau Lombok adalah melalui cerita-cerita rakyat, babad
lontar,
barang-barang peninggalan masa lalu,
dan hasil penemuanartefak/bukti arkeologis lainnya. Sementara cerita-cerita
rakyat dan babad lontar ini secara keilmuan belum bisa dijadikan sebagai
acuanilmiah untuk mengetahui tentang
kebenaran sebuah peristiwa dalamsejarah.Penemuan-penemuan
di Gunung Piring, desa Truwaikecamatan Pujut,.Lombok Selatan oleh Proyek
Penggalian danPenelitian Purbakala Jakarta pada tahun 1976 sedikit banyak memberikan gambaran tentang tata-cara hidup serta
sumber bahanmakanan masyarakat suku Sasak masa larnpau.Adapun penemuan-penemuan
tersebut berupa periuk utuh,kereweng, kerangka manusia,. sisa kulit kerang,
arang, fragmenlogam dan binatang. Selain penemuan arkeologis tersebut,
jugaditemukan arca Budha Awalokiteswara, nekara dan batu nisan
yang berhuruf China dan Arab. Penemuan-penemuan tersebut memberisinyalemen
bahwa masyarakat suku Sasak masa lampau telahmenjalin hubungan yang intens
dengan dunia luar. Dari penemuan benda-benda purbakala di Lombok Selatan
dapat disimpulkan bahwakira-kira pada akhir zaman perunggu, pulau Lombok bagian
selatantelah dihuni oleh.sekelompok manusia yang sama kebudayaannyadengan
penduduk di Gua Tabon Vietnam Selatan, penduduk di PulauPallawan-Filipina,
penduduk di Gilimanuk Bali, dan penduduk diMalielo-Sumba. Menurut Drs.
M. M. Sukarto dan Prof. Solheim,guru besar
di Universitas Hawai, kebudayaan di Gunung Piring itutermasuk ke dalam
Shan Huyn Kalanny Tradition. Umum diketahui bahwa
manusia purba di Indonesia merupakan jenis homo sapiens.Terdapat dua ras homo
sapiens di Indonesia, yaitu ras Mongoloid danras Austromelanesoid. Adapun
penyebaran kedua ras tersebut:
1.Ras Mongoloid, khusus sub ras Melayu-Indonesia, tersebar
disebagain besar wilayah Indonesia terutama
Indonesia yangterletak di bagian barat dan selatan antara lain Sumatera, Jawa,Bali,
dan Lombok.
2.Ras Austromelanesoid,
tersebar di wilayah Indonesia bagiantimur terutama Irian Jaya dan pulau-pulau
sekitamya.
Nenek moyang suku bangsa Indonesia
menyusuri lembah-lembah sungai di Vietnam dan Thailand sampai di
SemenanjungMalaya. Kemudian dengan menggunakan perahu bercadik merekadatang ke
nusantara, mendarat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat,Bali, Nusa Tenggara termasuk Lombok sampai ke Flores danSulawesi Selatan.Berdasarkan penjelasan di
atas, maka penghuni suku di pulauLombok
berasal dari Asia Tenggara. Adapun kemudian penduduk pendatang
nusantara berasal dari Bali, Sulawesi Selatan, Jawa,Kalimantan, Sumatera,
Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
B.KEHIDUPAN ZAMAN
PRASEJARAH DI GUMI SASAK
Salah satu petunjuk tentang kehidupan
masa lampau adalahadanya berbagai peninggalan, termasuk peninggalan berupa
jejak geologis yang dapat diamati pada bentangan alam. Lokasi
Belongas,Sekaroh dan lokasi sekitarnya merupakan wilayah berbatu
kapur yang kini kurang subur dan ditumbuhi semak-semak lantana.Ketidaksuburan
ini disebabkan oleh kebiftsaan nenek moyang sukuSasak pada masa meramu yang
biasa hidup berpindah-pindah. Nenek moyang suku Sasak pada awalnya hidup
berpindah-pindah dari satutempat ke tempat lainnya untuk mengumpulkan bahan
makanan darihewan dan tumbuhan.Kemudian pada tahap selanjutnya nenek moyang
suku Sasak bermukim (bertempat tinggal) secara berkelompok. Hidupnya
sudahlebih teratur dan membentuk pola-pola kepemimpinan di tempattinggalnya.
Klasifikasi pemukiman masyarakat Sasak zaman prasejarah terdiri dari
pemukiman di daerah pantai dan pemukimandi daerah pedalaman. Dijelaskan sebagai
berikut:
1.Pemukiman di daerah
pesisir pantai.
Nenek moyarig kita yang tinggal di
pesisir pantai mengambilmakanan dari pantai dan laut. Bukti tentang kelileradaannyaadanya
alat yang ditemukan seperti jaring (kerakat), alat penangkap cumi-cumi dan
adanya sisa kerang.
2Pemukiman di daerah
pedalaman
Nenek moyang kita yang tinggal di
daerah pedalaman (hutan)melqgambil bahan makanannya dari hutan maupun
sungai-sungaiyang ada di dalam hutan. Adapun jenis alat yang telah ditemukandan
kini disimpan di Museum NTB yaitu alat-alat berburu sepertitombak, jaring,
serta kodong ipin yang digunakan untuk menangkap
udang dan kodong lindung yang dipergunakan untuk menangkap belut
SISTEM KEPER CAYAAN
Kehidupan menetapmenimbulkan ikatan
antaramanusia dengan alamsekitarnya. Dengan demikiannenek moyang orang Sasak (Lombok) percaya
bahwasetiap benda memiliki rohyang disebut kepercayaananimisme.Bukti nenek moyang orang Sasak percaya adanya
roh-rohnenek moyang adalah penemuan situs penguburan di Gunung Piringyang
berada di daerah perbukitan. Menurut mereka, di bukit-bukityang tinggi
tersebutlah roh nenek moyang bersemayam. Selain itu,mereka percaya bahwa setiap
benda memiliki kekuatan gaib. Olehsebab itu, mereka menyembah dan memuja
roh-roh agar tidak terjadi bencana alam.Salah satu alat upacara yang
dipergunakan oleh nenpk moyang orang Sasak adalah nekara. Hal ini terbukti
dengan adanya penemuan nekara di desa Pringgabaya pada tahun 1999. Akan
tetapisangat disayangkan bahwa nekara tersebut rusak pada saat penggalian
materi batu di wilayah tersebut. Nekara yaitu semacamtambur besar,
bentuknya seperti dandang terbalik dan dijadikansebagai benda pusaka, dianggap suci dan dipuja pada waktumengadakan
kegiatan upacara.
Seiring dengan semakin banyaknya
pengaruh dari luar, makaintegrasi kepercayaan lokal dengan luar menimbulkan
adanyasinkretisme dalam ajaran-ajaran yang telah dianut sehingga munculsistem
kepe.rcayaan yang disebut Boda.Boda merupakan anasir atau unsur dari berbagai
kepercayaan.Yaitu unsur dari animisme, yang percaya bahwa segala
sesuatumempunyai roh, kemudian dinamisme, yang percaya bahwa setiapmakhluk
memiliki kekuatan gaib, juga antropomorfisme yangmelakukan pengenaan ciri-ciri
manusia pada binatang atau bendamati, serta politeisme yang percaya terhadap
banyak Tuhan.Pengaruh sinkretisme di dalam kepercayaan Boda ini, masih
bertahanhingga pertengahan abad ke 20 ini, yaitu masih mempercayai adanyakekuatan
makhluk supernatural. Makhluk tersebut antara lain:
1. Betara Guru
, yaitu raja dewa-dewa yang menurunkan
raja-rajaLombok.
2 Bidadari
, yaitu sebangsa dewi yang hidup di
Madya antaraawang-awang.
3 Bebodo'
, yaitu sebangsa hantu yang
berkeliaran bila magrib tiba,terutama pada malam Jum'at. Itulah sebabnya pada
saat-saat itu,anak-anak dilarang bermain-main. la suka menyembunyikan
anak kecil yang diberi makan ulat. Untuk menemukannya
dipukulkan parang buntung.4.
Bake'
, juga sebangsa hantu yang sangat
jahat membuat manusiasakit. Tempat tinggalnya dihutan, batu-batu besar dan pohonkayu yang
rindang.5.
Belata'
,.sama halnya dengan bake, hanya
perbedaannya belatamakan orang.6.
Bebai
, sejenis makhluk halusyang kecil,
tidak semua orangdapat melihatnya. Bebaidipelihara oleh selak.7.
Sela'
Sebenarnya bukanlah makhluk halus
melainkan
manusia biasa. Seorang dapat menjadi
sela disebabkan memilikiilmu sejenis sihir. Oleh sebab itu, ia dapat menjadi
sesuatu sesuaikehendaknya. Ada juga orang menjadi sela' karena
keturunan,demikian juga orang yang beristrikan sela', maka ia menjadi
sela'.Jenis sela' ada dua yaitu:a.Sela'
Beleq kekuatannya lebih besar dan lebih
hebat dalam menghancurkan kekuatan lawan. Umumnya memakan bangkai dan
kotoran manusia. b.Sela' Bunga
hidupnya di angkasa dan selalu mencari
musuh di malam hari. Sela' bunga tidak memakan makanan yang kotor seperti
halnya sela' beleq.
ZAMAN KUNO GUMI SASAK
Pada periode akhir zaman prasejarah,
masyarakat GumiSasak telah mulai mengenal kehidupan secara teratur. Nenek
moyangorang Sasak melakukan hubungan dengan dunia luar sehingga berbagai
peralatan semakin berkembang dengan adanya sating tukar-menukar barang, mulai
dari barang-barang untuk melengkapikebutuhan
hidup sehari-hari hingga perhiasan. Benda-benda darihasil temuan tersebut merupakan kekayaan budaya material yangdapat
menggambarkan tentang aktivitas dan kreativitas kehidupanmasa lalu.Penemuan lain seperti, piring porselin
dan buli-buli,menunjukkan adanya hubungan masyarakat gumi Sasak denganChina.
Piring porselin tersebut diperkirakan berasal dari abad XII Msampai dengan abad
XIII M pada masa Dinasti Sung. Sedangkan buli-buli berasal dari masa
Dinasti Yuan abad XIII M dan XIV M.Selain itu, ditemukan juga kedudeng,
yang biasa dipergunakansebagai perhiasan pada masyarakat desa Bayan. Hal ini
sangatlah beralasan karena bangsa
China telah menguasai jalur perdaganganlaut. Perdagangan lewat jalur laut
memungkinkan terjadinya arusdagang dalam jumlah besar sehingga barang-barang
yang berasaldari China juga banyak ditemukan di Gumi Sasak.Penemuan batu nisan
yang bertuliskan huruf China dan Arabdi Pringgabaya masih belum menunjukkan
jawaban yang pasti
tentang hubungan China dengan Islam di Gumi Sasak karena
belumadanya kajian secara khusus tentang
hal tersebut.
A.PENGARUH HINDU-BUDHA
Dalam kehidupan yang lebih teratur, nenek
moyang kitamenerima berbagai pengaruh baik yang berasal dari pengaruh
agamaBudha maupun pengaruh dari agama Hindu. Pengaruh Agama Budhatelah dapat
diketahui sejak awal keberadaan kerajaan-kerajaan yangada di Indonesia seperi
Kutai, Tarumanegara dan Sriwijaya. Ketikakerajaan Sriwijaya berkuasa, pulau
Lombok (Gumi Sasak)disebutkan sebagai wilayah kekuasaannya. Adapun
wilayah.kekuasaan Sriwijaya meliputi: Sin-to (Sunda), yang berbatasandengan
Yong-ya-lu (Jenggala); Batas Suchi-ton (Sriwijaya), adalahSuito. Disamping
kekuasaan Yong-ya-lu juga Ta-ban (Tumapel),Pohu-yuan,
Ma-teng (Medang), Hsi-ning, Teng-che, Ta-kang, Huan-ma-chu, Ma-li (Bali)
Niu-lun (Lombok), Tan jung-wu-lo (TanjungPura, Kalimantan), Ti-wu (Timor),
Peng-ya-i (Banggai, Sulawesi),Wa-nu-ku (Maluku)Bukti
konkrit adanya pengaruh agama Budha di Gumi Sasak adalah:
1.Temuan empat buah arca
Budha dari perunggu pada tahun 1960di Lombok Timur tepatnya di Batu Pandang,
kecamatanPringgabaya, Lombok Timur. Keempat patung Budha tersebutkini disimpan
di Museum Nasional Jakarta. Dua di antara patungtersebut dikenal sebagai Tara
dan Awalokiteswara. Menurut Dr.Soekmono, satu diantaranya mirip dengan patung
Budha yangterdapat di candi Borobudur berasal dari abad IX M danX M.
2.Penemuan sebuah genta
di Pendua, desa Sesait, kecamatanGangga Lombok Barat. Genta yang ditemukan
terbuat dari perunggu, bentuknya menyerupai stupa dengan tangkai
bagianatas diberi hias wajra berujung lima. Wajra adalah tanda dewaIndra atau
tanda pendeta Budha.Setelah runtuhnya kerajaan Sriwijaya, maka
muncullahkerajaan Majapahit. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
keruntuhan Sriwijaya, diantaranya adalah: serangan
dariColomandala di India, daerah kekuasaan di Semenanjung Malayamelepaskan diri, munculnya Kertanegara sebagai
raja Singasari yang bercita-cita menyatukan nusantara, serta adanya
ekspedisi Pamalayutahun 1275
M.Kerajaan Majapahit Merupakan kerajaan yang bercorak Hindu terbesar dan
memiliki pengaruh sangat luas di nusantara.Keberadaan pulau Lombok (Gumi
Sasak) sendiri tertulis dalam kitab Negara
Kertagama karya Mpu Prapanca pada zaman kerajaanMajapahit. Nama pulau Lombok
disebutnya dalam Sarga XIII danXIV dengan perincian sebagai berikut:
"Jawa, Sumatera, Kalimantan,Semenanjung Malaya, Maluku, Nusa Tenggara,
Sulawesi dan IrianJaya. Sesudah gurun maka sampailah kita ke daerah pulau
Lombok Mirah Sasak yang utama".Sebagai wilayah kekuasaan Majapahit,
maka pengaruh agamaHindu berkembang juga di Gumi Sasak. Hal itu dibuktikan
melalui:
1. Temuan Arca Siwa
Mahadewa Tahun 1950, di Batu Pandang,Desa Sapit Kecamatan Pringgabaya,
Lombok Timur. Arcatersebut bergaya
Jawa-Tengahan abad IX M.
2.Adanya tradisi
(lisan?) masyarakat Pujut yang menyatakan bahwa asal usul nenek moyang
mereka berasal dari Majapahit melalui Raden Mas Mulia. Raden Mas Mulia
kawin dengan putri Dewa Agung Putu Alit
dari Klungkung bernama Dewi Mas AyuSupraba. Dari Bali, Mas Mulia berangkat
menuju Lombok disertai 17 keluarga dan menetap di Pujut.
KERAJAAN TERTUA GUMI SASAK
Kerajaan-kerajaan yang pernah
berkuasa di Pulau Lombok pada masa lampau adalah sebagai berikut: ,
- Menurut babad Lombok kerajaan tertua di Lombok terletak di desa Lae' diperkirakan di sekitar Sambelia. Beberapa tahun pindah dan membangun negeri baru yang disebut Pamatan di kecamatanAikmel. Ketika meletusnya gunung Rinjani, penduduk kerajaan ini terpencar-pencar antara lain ada yang ke Batu dendeng kemudian Suwung yang terletak di sebelah utara Perigi. Rajanya bernama Batara Indra. Setelah itu lahirlah kerajaan Lombok yang dipimpin oleh Raden Maspahit.
- Sumber lain mengatakan,bahwa setelah kerajaan Lombok dihancurkan oleh tentara Majapahit, Raden Maspahit melarikan diri ke dalam hutan,dan sekembalinya tentara ituRaden Maspahit membangun kerajaan baru yang bernama Batu Parang yang kemudian terkenal dengan nama Selaparang.
- Sumber yang lain lagimengatakan bahwa pada abad keXIII M disebutkan kerajaanPerigi yang dibangun oleh sekelompok transmigran dari Jawa di bawah pimpinan Prabu Inopati. Ketika Majapahit mengirimkan ekspedisinya ke pulau Bali tahun 1343Mditeruskan ke Lombok di bawah pimpinan Empu Nala untuk menaklukkan Selaparang. Setelah.berhasil ditaklukkan, Gadjah Mada sendiri datang ke Lombok yang saat itu dikenal dengan nama Selapawis. Kedatangan Gadjah Mada ke Lombok ditulis dalam sebuahmemori yang disebut Bencangah Pinan. Sejak kehancuranSelaparang Hindu, muncul kerajaan-kerajaan kecil di pulauLombok, diantaranya adalah kerajaan Mumbul yang berpusat di Labuhan Lombok
Kira-kira pada abad IX M sampai abad
ke XI M di Lombok berdiri satu kerajaan bernama kerajaan Sasak
(diketahui dari kentongan perunggu di Punjungan Tabanan). Mengenai
bentuk dan susunan pemerintah kerajaan ini tidak diketahui dengan
pasti.Kentongan tersebut merupakan peringatan kemenangan NegaraSasak atas Bali
yang kira-kira dibuat setelah jaman Anak Wungsu
(1077 M).5.
Kerajaan Kedaro, merupakan kerajaan
yang terletak di Belongas,rajanya bernama Ratu Maspanji berasal dari Jawa,
kemudian pindah ke Pengantap dengan nama kerajaan Samarkaton.Peninggalan
kerajaan ini ialah pakaian kerajaan yang disimpanoleh Amaq Darminah di
Belongas. Demikian pula alat-alatupacara seperti gong, saat ini masih tersimpan
di Penujak.Kerajaan ini berakhir ketika terjadi serangan dari kerajaanLangko yang dipimpin oleh Patih Singarepa dan PatihSingaulung
ASAL-USUL NAMA SASAK LOMBOK A.
ASAL NAMA SASAK DAN LOMBOK
Sasak dan Lombok memiliki arti yang
beraneka ragam.Adapun arti Sasak dan Lombok dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.Sumber lisan: Sasak,
karena zaman dahulu ditumbuhi hutan belantara yang sangat rapat.
2Tim Penyusun Kamus
Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa: Sasak diartikan buluh bambu atau kayu
yang dirakitmenjadi satu.
3Kitab Negarakertagama
(Decawanana): Sasak dan Lombok dijelaskan bahwa Lombok Barat disebut
Lombok Mirah danLombok Timur disebut Sasak Adi.
4.Dr. C.H. Goris:
"Sasak berasal dari bahasa Sansekerta (Sak = pergi dan Saka = asal).
Jadi Orang Sasak adalah orang yangmeninggalkan negerinya dengan menggunakan
rakit sebagaikendaraannya. Orang yang pergi: tersebut dimaksudkan adalahorang Jawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya
silsilahpara bangsawan dan juga hasil sastra digubah dalam bahasa
JawaMadya dan berhuruf Jejawan (huruf sasak) ".
5.Dr Van Teeuw dan P. De Roo De La Faille: "Sasak
berasal dari pengulangan tembasaq
(kain putih) yaitu saqsaq sehinggamenjadi Sasak dan kerajaan Sasak berada di
sebelah barat daya ".
6.Ditjen Kebudayaan
Provinsi Bali: "Di Pujungan Tabanan Baliterdapatsebuah tongtong perunggu
yang dikeramatkan bertuliskan "Sasak dana prihan, srih javanira
". Tongtong ituditulis setelah Anak Wungsu, sekitar abad ke- 12M.
7.Dalam babad Sangupati:
"Lombok terkenal dengan nama PulauMeneng (sepi) ".
8Steven van der Hagen:
"Pada tahun 1603di Labuan
Lombok banyak beras yang murah dan hampir setiap hari dikirim ke
Balisehingga pelabuhan Lombok dipopulerkan menjadi Lombok".
ampai akhir abad ke-19, pulau Lombok terkenal dengannama Selaparang. Kerajaan ini semula bernama Watu
Parangkemudian berubah menjadi Selaparang. Dalam suatu memoar tentangkedatangan
Gadjah Mada di Lombok, waktu itu pulau Lombok disebut Selapawis (bahasa
kawi: sela berarti batu dan pawis berartiditaklukan). Jadi Selapawis berarti
batu yang ditaklukan.
B.SASAK DAN LOMBOK
SEBUAH SATU KESATUAN
Sasak dan Lombok mempunyai kaitan yang
erat sehinggatidak dapat dipisahkan. Keduanya terjalin menjadi satu yang
berasaldari kata Sa'sa'Loombo. Kata sa'
artinya satu, dan lombo' artinyalurus.
Dengan demikian, Sasak Lombok berarti satunya lurus atau"satu-satunya
kelurusan".Selanjutnya dijelaskan arti dan makna Sasak Lombok
ditinjaudari beberapa segi, antaralain:
1.Segi Bahasa.Bahasa
sasak sangat sederhana, paling banyak hanya terdiridari dua suku kata. Cukup
dengan menambahkan kata "timur" atau"barat", dan
"utara" atau "selatan". Contoh, mamben lauq, mambendeye.
Kemudian apabila di tempaf itu berdiri sebuah pohon, misalnya pohon asam,
maka dusun yang dicarikan nama itu, cukup dinamakandengan "Dasan
Bagik" (bagik = asam),
2.Segi keyakinan dan
bermasyarakat.Suku Sasak bersandar pada Sa'sa' Lombo', sebagai sesuatuyang
diyakini. Hal ini berpengaruh positif dalam hidup dankehidupannya. Adapun
sikap-sikap yang dimaksudkah dalam hidup beragama yaitu:a.Penyerahan diri kepada Tuhan (Tauhid).
"aninya orang yang b.Taat
kepada Tuhan.c. Taat kepada
pemerintah.d.Taat kepada orang tua
Suku sasak sangat teguh memegang apa
yang diajarkan kejujuransebelumnya begitupula dalam hidup bermasyarakat
seperti:a.Penyebaran Islam pada tingkat
permulaan, yang shalat hanya para
mubalig, karena mereka sangat taat dengan ajaran yangsudah diterimanya dari
guru yang pertama tadi. Hal ini terbukti pada masyarakat yang dinamakan
"Islam Wetu Telu". b.Penduduk
Lombok sangat taat kepada orang tua (ibu bapak atauorang yang lebih dewasa).
Jika orang tua telah memiliki pendapatatau saran, maka yang lainnya harus ikut
pendapat atau sarantersebut.c.Kejujuran
atau kesederhanaan. Mereka beranggapan bahwa orangyang lebih tua dan patut
lebih dihormati itu tidak akanmembohonginya. Itulah yang menjadi dasar bagi
masyarakat"Waktu Telu" pada masa transisinya, bahwa untuk
menjalankansyari'at agama, lebih banyak diserahkan pada para kyai
dan pemangkunya.
3.Segi ketaatan kepada
pemerintah.Orang sasak sangat taat dalam menjalankan ajaran agamanya.Adanya
ajaran-ajaran taat kepada Tuhan, taat kepada Rasul dan taatkepada pemerintah,
merupakan ajaran yang harus dijalankan.secaramurni dan apa adanya. Dalam hal
ini nampak kelemahan bagimereka yang bulat-bulat menyerahkan persoalannya
kepada seorang pemimpin. Kalaupun ada yang kemudian temyata
menipunya,mereka juga tidak akan memberikan reaksi yang berlebihan.
Paling- paling mereka akan menggerutu dan dalam bahasa
sasak mengatakan: "la penje ia penjahit, ia pete id dait, bagus pete
bagustedait, lenge pete lenge tedait".Dari penjelasan tersebut di
atas maka dapat disimpulkannama suku dan
pulau ini berasal dari Sa'sa'Lombo' menjadi "Sasak Lombok"
yang artinya satu-satunya kelurusan. Sifat-sifat tersebuttercermin dalam sifat datu dan pemban pada masa
lampau. Datu dan, pemban adalah sosok pemimpin yang mengayomi,
mengemongrakyatnya. Pemimpinnya tidak mementingkan istana yang megah.Yang
penting rakyatnya dapat makan. Hal tersebut merupakan salah atu alasan yang
kuat mengapa bangunan istana raja, datu atau pemban tidak ditemukan
di Gumi Sasak. Dengan demikian orangSasak
Lombok adalah orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran
(kelurusan)
MASUKNYA AGAMA ISLAMA.GUMI SASAK SEBAGAI
PUSAT PERDAGANGAN
Sejak abad ke-13M, Labuan Lombok banyak
dikunjungi para pedagang yang berasal dari Jawa, Palembang, Banten, Gresik
danSulawesi. Dengan demikian agama Islam mulai memasuki Lombok.Mula-mula
kedatangan mereka untuk berdagang, kemudian banyak diantara mereka yang
bertempat tinggal dan menetap, bahkanmendirikan perkampungan-perkampung.an.
Bukti konkritnya adalah,sampai sekarang masih dapat kita lihat bekas-bekasnya
seperti perkampungan Bugis di Labuan Lombok.Ketika perdagangan
rwnpah-rempah berkembang pesat padaabad ke-14 M, di Bali dan Lomkok
sudah berkembahg perdagangansarung yang
diangkut oleh kapal-kapal dari Gresik. Pedagang- padagang muslim telah
melakukan pelayaran dan perdagangan disepanjang pantai utara.pul4u Jawa,
selat Madura, pesisir timur pulauLombok,
pulau-pulau Sunda Kecil hingga ke Maluku. Melaluisaluran perdagangan
tersebut terbawa pubt kitab-kitab kesusasteraanyang bernafaskan Islam, seperti Roman Yusuf dan Serat Menak.Selain itu
jugalmereka membawa al Qur'an untuk mengaji ditempatnya masing-masing.Kemudian
terjadilah hubungan yang intens antara para pendatang dengan masyarakat
suku Sasak. Dari hubungan tersebuttimbul rasa saling menghormati dan
menghargai. Sadar atau tidak,terjadilah inkulturasi dalam berbagai bidang
seperti budaya danagamq: yang dianggap baik dan cocok diterima, sedangkan
yangtidak cocok ditinggalkan
B.MASUK DAN
BERKEMBAGNNYA AGAMA ISLAM
Agama Islam masuk di bumi
Selaparang tidak lama setelah runtuhnyakerajaan Majapahit.Keruntuhan
kerajaanMajapahit sendiri lebihdisebabkan,
oleh peberapafaktor, antara lain: tindakanGadjah
Mada yangmemborong segalakekuasaan dan tidak mendidik kader-kadernya,adanya
perang Paregreg sehingga menimbulkan kelemahan dikalangan pemerintahan
pusat, penyerangan Girindrawardana dariMedang
Kemulan, serta mulai masuk dan berkembangnya Islam dinusantara.Pada waktu itu sudah ada pedagang-pedagang muslim
yang bermukim dan berniaga di Lombok kemudian mereka menyebarkanagamanya.
Bukti yang paling eksplisit menjelaskan kedatangan Islamdi Lombok adalah babad
Lombok yang menjelaskan bahwa SunanRatu Giri memerintahkan raja-raja Jawa Timur
dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke Indonesia bagian utara.
Mereka yangditugaskan itu antara lain:
Lembok Mangkurat dengan pasukannyadikirim ke Banjar, Datu Bandan dikirim
ke Selayar, Makassar,Tidore dan Seram;
Pangeran Perapen mengirim anak laki-lakinyauntuk berlayar menyiarkan Islam ke
Bali, Lombok dan Sumbawa.Menurut Faille, setelah pasukan Pangeran Prapen
mendaratdan turun dari kapal, dengan sukarela raja Lombok memeluk agamaIslam.
Tetapi rakyatnya tetap menolak sehirigga terjadi peperanganyang dimenangkan oleh pihak Islam. Pendapat lain
menyebutkan bahwa awal mulanya raja Lombok menolak kedatangan Islam,namun
setelah pangeran Prapen menjelaskan maksudnya yaitu untuk menyampaikan misi
suci dengan cara damai maka beliaupunditerima dengan baik, tetapi karena
hasutan rakyatnya kemudian rajaLombok ingkar janji dan mempersiapkan pasukan
sehingga terjadilah peperangan. Dalam peperangan itu, raja Lombok terdesak
danmelarikan diri. Tetapi malang, Jayalengkara berhasil menangkapraja, lalu
dibawa: menghadap ke Pangeran Perapen. Beliau kemudiandiampuni dan mengucapkark
dua kalimah syahadat serta dikhitan.Masjid pun segera dibarpgun
sedangkan Pura, Meru, Babi, danSanggah dimusnahkan. Seluruh rakyat. diislamkan
dan dikhitan.Kecuali kaum wanita, penghitanannya ditunda atas permintaanSyahbandar Lombok.Setelah berhasil mengislamkan
raja Lombok, Sunan Perapendengan pasukannya mengislamkan kedatuan-kedatuan
lainnya sepertiPejanggik, Langko, Parwa, Sarwadadi, Bayan, Sokong dan
Sasak (Lombok Utara). Hal ini terbukti dengan adanya peningalanarkeologis
seperti masjid-masjid tua, makam-makam kuno dansebagainya. Pada beberapa kedatuan-kedatuan lainnya, sebagianmereka
masuk Islam dengan sukarela, sebagian lagi masuk Islamdengan cara kekerasan
seperti di Parigi dan Sarwadadi. Setelah itu beberapa tahun kemudian
seluruh Lombok memeluk agama Islam,kecuali Pajarakan dan Pengantap.Perkembangan
Islam yang sedemikian cepat ini disebabkan beberapa faktor: Periama, agama
Islam dianggap demokratis. Kedua,ajaran Islam bukan merupakan ajaran yang asing
lagi karena sudahlebih dahulu bercampur dengan anasir India. Ketiga,
Penyebarannya berjalan secara damai karena melalui pereragangan dan
perkawinan.Keempat, karena terjadinya kekosongan pegangan rohani rakyatakibat
kemunduran Majapahit. Kelima, karena intensi kegiatan paraguru agama, ulama dan
wali yang dianggap memberi manfaat yangnyata bagi kehidupan masyarakat.
CSUNAN PRAPEN KEMBALI KE
LOMBOK
Sesuai dengan misi yang diemban dari
Ratu Sunan Giri, makasetelah mengislamkan kerajaan-kerajaan lainnya di pulau
Lombok,Sunan Prapen melanjutkan'penyebaran Islam ke Sumbawa, Dompu dan Bima. Sepeninggal Sunan Perapen, keadaan agama Islam diLombok sangat menyedihkan karena kaum wanitanya
menolak memeluk agama yang baru itu. Hal ini sangatlah beralasan
karenamasih kuatnya pengaruh agama sebelumnya dan juga adanya pengaruh
kekuasaan Karangasem di Bali sebagai kerajaan yang kuatdan tangguh.Akibat timbulnya
permasalahan ini kemudian. Sunan Prapenkembali lagi dan mendarat di Lombok
melalui Sugian untuk menyerang penduduk yang masih kafir. Dalam
penyerangan ini penduduk Lombok terpecah menjadi tiga bagian, yaitu, (1)
kelompok yang melarikan diri dan mengungsi ke gunung-gunung lalu
masuk hutan, mereka dikenal sebagai Orang Boda, (2) kelompok yangtakluk dan masuk Islam dikenal
sebagai Waktu Lima, (3) kelompok yang
hanya takluk di bawah kekuasaan Sunan Perapen dikenalsebagai penganut Wetu
Telu.Rencana Sunan Perapen untuk mengislamkan pulau Baliterpaksa ditunda karena
mendapat perlawanan dari Dewa AgungGelgel yaitu Dewa Agung Batu Renggong yang
pada pertengahanabad ke-16 M berusaha membendung penyebaran agama Islam yangdilakukan
oleh orang-orang Jawa dari arah barat maupun orang-orang Makassar dari arah timur. Oleh sebab itu, pengaruh kerajaanGelgel
di bagian barat pulau Lombok lebih besar, sehingga SunanPrapen mendarat di
pantai timur (Labuan Lombok).
D.PENYEBARAN AGAMA ISLAM
DI BEBERAPA TEMPAT
1.Penyebaran Islam di
BayanSekitar abad ke-16 M, penyebaranagama
Islam jugamasuk melalui pantai utara Bayandan dari arah baratsekitar Tanjung.Pembawanyaadalah seorang yeikh dari
Arab Saudi bernama Nurul. Rasyid dengan gelar sufinya Gaoz Abdul Razak.
Makamnya torletak di kampungKuranji, sebuah desa pantai di barat daya Lombok.
Gaoz AbdulRazak mendarat di Lombok bagian utara, di daerah Bayan. la pun
menetap dan berdakwah Kompleks Masjid Bayan Bsieq disana. Beliau mengawini
Denda Bulan yang melahirkanseorang anak bernama Zulkarnaen.Keturunan inilah
yang menjadi cikal bakal raja-raja Selaparang.Kemudian Gaoz Abdul Razak
mengawini lagi Denda Islamiyahyang melahirkan Denda Qomariah yang populer
dengan sebutanDewi Anjani. Sunan Pengging, pengikut Sunan Kalijaga datangke
Lombok pada tahun 1640 M untuk menyiarkan agama Islam(sufi). Ia kawin dengan
putri dari kerajaan Parwa sehingggamenimbulkan kekecewaan raja Goa.
Selanjutnya, raja Goamenduduki Lombok pada tahun 1640 M. Sunan Pengging
yangdikenal sebagai Pangeran Mangkubumi lari ke Bayan. Salah satu bukti
yang dapat dijadikan sebagai kajian tentang awal penyebaran agama Islam adalah masjid kuno Bayan Beleq.
2Islam di PujutSalah
satu bukti yang paling konkrit penyebaran Islam didaerah Pujut adalah masjid
kuno Rembitan. Bangunan inimerupakan prototipe masjid-masjid tua. Secara
kronologisdiperkirakan dibangun sekitar
abad ke-16 M. Tokoh legendaris penyebar agama Islam di daerah ini adalah
Wali Nyatok. Masjiddi Rembitan sering dikaitkan dengan tokohn Wali Nyatok.
Dalamtradisi lisan, Wali Nyatok dikenal sebagai penyebar agama Islamdi
Lombok bagian selatan dan sekitarnya. Nama lain Wali Nyatok adalah Sayid Ali atau Sayid Abdurrahman. Sayang
sekali pada batu nisannya tidak ada inskripsi yang menyebut namatokoh
tersebut, meskipun dari segi tipologi nisan tersebuttergolong tua. Salah satu tokoh legendaris lainnya
dalam penyebaran agama Islam adalah Pangeran Sangupati.Beberapa pendapat
tentang Pangeran Sangupati sebagai berikut:
Pangeran Sangupati adalah putra
Selaparang yang dianggapWaliyullah. Ia mengarang kitab Jatiswara, Prembonan, Lampanan Wayang,Tasawuf dan Fiqh . b. Pangeran
Sangupati berasal dari Jawa yang sengaja berkelanauntuk menyebarkan agama Islam
dan memiliki nama asli diJawa: Aji Datu Semu, sedangkan di Sumbawa
dikenal dengannama Tuan Semeru.c.Pangeran Sangupati adalah tokoh agama Hindu
yangmenyebarkan agama Hindu di kalangan umat Islam karena Islamyang dianut oleh
para penduduk masih sangat lemah, maka beliaumenyebarkan agama Islam Waktu Telu
(Wetu Telu) suatu bentuk peralihan dari agama Boda tua ke agama
Waktu Lima dan diadikenal dengan nama Pedanda Wau Rauh.Selain tokoh-tokoh
tersebut ada juga yang disebut-sebutsebagai penyebar agama Islam di Lombok
yaitu Al-Fadal.
E.MUNCULNYA ISLAM WETU
TELU
Islam Wetu Telu (atau juga Waktu Telu)
adalah sistemkepercayaan sinkretik hasil saling-silang ajaran Islam, Hindu,
unsur animisme dan antropomorfisme (Boda). Tawalinuddin Haris,2002,menyarakan
sinkretisme semacam itu tercermin pula pada sejumlahlontar yang ditemuKan di
Lombok. Banyak diantara lontar tersebutyang dimulai dengan lafal
"Bismillah" tapi selanjutnya memberikanajaran yang jelas jelas
berdasarkan filsafat Hindu dan Budha. Olehkarena itu, mungkin ada benarnya juga
ketika Vogellaesangmengatakan bahwa Islam Waktu Telu adalah agama Majapahit(Hindu
dan Budha) yang sudah dibalut dengan ajaran Islam.Sinkretisme ini juga terjadi
pada orang-orang Bali yangtinggal di Lombok, baik dalam hal bahasa,
berpakaian bahkan dalamkegiatan keagamaan.
Dalam sebuah upacara di Pura (odalan)misalnya, terdapat tembang "Turun
Taun" yang biasanyaditembangkan oleh orang-orang tua etnis Bali dilombok
seperti:
"M iaq sunggar siq galih belimbing, lolon waru
sedin langan Silaqlumbar kaji ngiring, adeq aru rawuh ring Pure
Sampai saat ini, komunitas Islam Wetu Telu masih terdapatdi kawasan Tanjung dan
beberapa desa di kecamatan Bayan sepertiLoloan, Anyar, Akar-Akar, dan Mumbul
Sari. Sedangkan dusun-dusunnya memusat di Senaru, Barung Birak, Jeruk Manis,
DasanTutul, Nangka Rempek, Semokan dan Lendang Jeliti. Bahkan sisa-sisq, kepercayaan
bahwa suatu benda memiliki fungsi magis masihtersisa sampai sekarang.
Masyarakat yang berziarah di Loang Balok Lombok Barat misalnya, biasanya
menggantungkan harapan padasesuatu (benda) dengan cara mengikat dan menganyam
secarasederhana akar dari pohon beringin. Jika harapannya telah tercapai,maka
ikatan dan anyaman yang telah dibuat tersebut dibuka kembali,apabila tidak
dibuka biasanya dianggap bisa mendatangkan kesialandalam hidupnya.Selanjutnya
kemunculan Islam Waktu Telu disebabkan olehhal-hal
berikut:1.Akibat dari proses
Islamisasi yang belum tuntas sebagai penyebab utama munculnya Islam Waktu
Telu. Dengan rincian:a.Kedatangan
Islam pada saat kuatnya kepercayaan tradisionalseperti animisme, dinamisme,
antropomorlisme atau yangdisebut Boda. b.Dominasi ajaran Hindu Majapahit yang telah berakar kuat dimasyarakat.c.Para muballigh yang menyampaikan ajaran agama
Islamterburu meninggalkan tempat tugasnya untuk menyebarkanagama Islam ke
tempat lain seperti Sumbawa, Dompu, danBima, sementara para murid yang
diserahi tugas melanjutkan pengajaran
agama Islam belum tuntas atau belum cukupmemiliki wawasan keilmuan tentang
Islam yang mendalam.d.Keenganan dan
ketidakma,mpuan menafsir-kembangkanajaran Islam dengan lebih sistematis,
rasional dan aktual.
2 Metode Dakwah yang
sangat toleran dengan komitmen untuk tidak merusak adat istiadat setempat.
Sikap toleran para mubalighterhadap kepercayaan lokal tradisional ini
menimbulkan persepsitersendiri di kalangan masyarakat Sasak bahwa sejatinya
ajaranIslam tidak berbeda dengan kepercayaan leluhumya. Bahkan terjadi
perundingan antara Sunan Prapen dengan para pemuka diBayan yang melahirkan
kesepakatan bahwa masyarakat akanmemeluk agama Islam dengan syarat mereka tetap
dibiarkanmempertahankan adat budaya nenek moyang beserta segalainstitusi
sosialnya. Hal ini sangatlah beralasan karena Islam khasJawa bawaari Sunan Prapen adalah ajaran Islam bercita rasasufisme-mistisisme
yang sudah tentu sangat tpleran pada ajarannenek
moyang, yang terpenting, secara substantif ajaran tersebutmampu mengantar
manusia berhubungan dengan Tuhannya.
3Secara umum kebijakan
politik keagamaan para penguasa Hindu-Bali di Lombok memang cukup menghambat
proses-proses pembinaan keagamaan umat Islam. HA-hal tersebut
diantaranyaadalah;a.
Menghalang-halangi umat Islam yang
berangkat naik haji. b.Para tokoh masyarakat dan agama diadu domba melalui pola- pola
sistematis seperti wanita Sasak yang kawin dengan laki-laki Hindu dipaksa untuk
pindah ke agama suami ataumencampuradukkan keyakinannya.c.Mobilisasi judi
di setiap desa. Kenyataan ini seringkalimenimbulkan
kerancuan dan secara simultan menyuburkan berkembangnya Islam Waktu Telu.
4.Penyebaran agama Hindu
juga secara aktif dilangsungkanmenyusul stmakin pudarnya
keislamanpadamasyarakat Sasak.Terdapat juga seorang
"misionaris"bemamaDanhyang Nirartha,seorang pendeta berkasta Brahmana
yang.aktif beru~ahamenyebarkan Hindu berdasar mandat dari raja Bali.
Dalam praktiknya, ia mencoba meramu
antar unsur dalam ajaran Islam,Hindu, dan aliran kepercayaan tradisional
(Boda) di masyarakatislam Sasak. Hal inilah
yang memicu munculnya ajaran WetuTelu
F. TOKOH-TOKOH ISLAM
PADA MASA PENJAJAHAN
Tuan Guru Haji
Umar (Kelayu)
Beliau terlahir pada tahun 1200 Hijriyah. Orang tuanya bernama
Kyai Ratna yang terkenal karena sangat pemurah terhadapfakir miskin dan para
musafir. Neneknya bernama Kyai Nurul Hudayang meninggal sewaktu shalat
subuh dalam keadaan sujud. T.G.H.Umar
sangat tekun memberikan bimbingan pengajian dari saturumah ke rumah yang lain.
Beliau juga rajin mengaji kepada orangalim, cerdas dan shaleh. T.G.H. Umar
Kelayu belajar ilmu-ilmuagama di pulau Lombok dan di tanah suci Mekah.Secara
garis besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut: padaawal mulanya beliau
belajar membaca al Qur'an di Tanjung,kemudian ke Sekarbela pada T.G.H. Mustafa
dan Haji Amin diSesela. Pada usia 14 tahun T.G.H. Umar diperintahkan ke
Mekahuntuk naik Haji oleh ayahnya dan
berangkat dari Labuhan Haji.DiMekah beliau berguru tentang hadits pada Syekh
Mustafa Afifi,Syekh Abdul Karim, dan Syekh Zaenuddin Sumbawa sedangkan pelajaran
sufi diperoleh pada seorang ulama di Madinah. Setelah 15tahun ia kembali ke kampung halamannya untuk memberikan berbagai
ilmu yang telah diperolehnya dari Mekah.Murid-murid T.G.H. Umar yang termasuk
ulama besar banyak berasal dari luar Lombok antara lain: Haji Abdul
Fatta dariPontianak, Haji Dana dari Palembang, Haji Nawawi dari Lampungdan Haji Abdurrahman dari Kedah Malaysia.
Sedangkan yang berasal dari Lombok antara lain: Hall Rais dari
sekarbela, HajiMohammad Saleh dari Bengkel,
Haji Abdul Hamid dari Pejeruk Ampenan, Haji As'ari dari Sekarbela, Haji
Abdul Karim dari Praya,Haji Malin dari Pagutan, Haji Syarafuddin dari Pancor
dan HajiBadarul Islam dari Pancor. Selain T.G.H. Umar masih terdapatulama-ulama terkemuka lainnya dan menjadi
sahabatnya antara lain:T.G.H. Sidik dari Karang Kelok, T.G.H. Ibrahim dari
Tanjung Luar dan T.G.H. Muhammad dari Mertok. T.G.H. Umar
kembali berangkat haji pada tanggal8Rabiul
Akhir 1349 H. Beliau meninggal dunia
di kampung Nispalul dan dimakainkan di Mu'allaMekah.
2T.G. Muhammad Saleh
(Lopan)Awal abad ke XX M dikenal sebagai era kebangkitan Islam.Seorang ulama
Islam yang tidak kurang jasanya dalam pembinaandan pengembangan Islam di Gumi
Sasak adalah T.G. MuhammadSaleh alias T.G. Lopan. Beliau terkenal sangat
wara'dan tak kenalmenyerah dalam
mengembangkan ajaran ushul fiqh di kalanganumat"Islam. Beliau juga
mengembangkan ajaran sufi di Padamara,Sakra, Mesanggoh Gerung, Karang Kelok dan
lain-lain.
3T.G.H. Ali Batu (Sakra)T.G.H.
Ali Batu berasal dari Sakra. Beliau sangat gigih memberikan pengajian-pengajian dan terkenal sangat alim.
Selain beliau aktif dalam memberikan pengajian-pengajian, beliau
juga banyak memimpin peperangan-peperangan antara orang-orang
Sasak melawan kekuasaan Bali. Beliau meninggal saat peperangan tersebut.
4.T.G.H. Mustafa
(Kotaraja)T.G.H. Mustafa adalah seorang tokoh penyebar agama dimasa penjajahan
Belanda. Pada saat itu banyak terdapat orang-orangBali yang berdomisili di
Kotaraja, tetapi beliau tanpa takut dan pantang mundur tetap memberikan
pengajian-pengajian baik yang bersifat khusus maupun umum.
5.T.G.H. Badarul Islam (Pancor)T.G.H. Badarul Islam adalah salah satu tokoh yang sangat kharismatik.
Beliau banyak memberikan pengajian-pengajian dan murid-muridnya pun banyak yang
berasal dari berbagai tempat diGumi Sasak.
6.T.G.H. M. Shaleh
Hambali (Bengkel) Nama kecil beliau adalah Muhammad Shaleh. Beliau
merupakan putra bungsu dari delapan bersaudara pasangan Hambali dan Halimah.
Muhammad Shaleh dilahirkan pada hari Jum'at tanggal7 Ramadhan bertepatan dengan
tahun 1893Masehi. Kisah
hidup beliau hampir mirip dengan kelahiran Rasulullah. Ketika beliaumasih
dalam kandungan berumur 6 bulan, ayahnya dipanggilmenghadap Yang Maha Kuasa.
Ketika beliau berumur 6 bulan,ibundanya tercinta menyusul ayahandanya dan
beliaupun menjadiyatim piatu.Tuan Guru Haji Muhammad Shaleh Hambali mulai
belajar mengaji pada usia 7 tahun. Beliau mengaji dengan teratur dan
tekun pada salah seorang guru al-Qur'an yang ahli tajwid bernama Ramlialias
Guru Sumbawa di desa kelahirannya di Bengkel. Setelah itu beliau
melanjutkan pendidikannya ke Mekah al-Mukarromah sejak tahun 1912M sampai dengan 1921 M. Semasa di Mekah beliau berguru pada ulama fiqh, tafsir,
tasawuf dan ilmu-ilmu agama yanglainnya.Adapun guru-guru beliau di Mekah
adalah: Syekh Said AlYamani, Syekh Hasan Bin Syekh Said Al Yamani, Syekh
AlawiMaliki Al Makki, Syekh Hamdan Al Maghrabi, Syekh Abdusatar Hindi,
Syekh Said Al Hadrawi Makki, Syekh Muhammad Arsyad,Syekh Shaleh Bafadal, dan
Syekh Ali Umairah Al Fayumi AlMishra.Selain belajar pada ulama di Mekah beliau
juga belajar padaulama yang berasal dari Indonesia seperti T.G.H. Umar dariSumbawa,
T.G.H. Muhammad Irsyad dari Sumbawa, T.G.H. Utsmandari Serawak, KH Muchtar dari
Bogor, KH Misbah dari Banten,T.G.H. Abdul Ghani dari Bali, T.G.H. Abdurrahman
dari Bali,T.G.H. Utsman dari Pontianak, T.G.H. Umar dari Kelayu, T.G.H.Abdul Hamid dari Pagutan, T.G.H. Asy'ari dari
Sekarbela, danT.G.H. Yahya dari Jerowaru.Beberapa karya beliau seperti: Ta'lim
Al Shibyan Bi GhayatAl Bayan berisi tentang tauhid, fiqh, tasawuf ditulis tahun
1354Hijriyah dicetak di Surabaya. Kitab Bintang Perniagaan (fiqh)
ditulistahun 1376 Hijriyah dicetak di Surabaya. Kitab Cempaka
MuliaPerhiasan Manusia (tulisan tangan) bersumber dari kitab Bidayat AlHidayah
karya Imam Al Ghazali (Wasiat Al Mustafa, terjemahan wasiat dari Musthafa
Rasulullah kepada Sayyidina Ali) berupatulisan
tangan. Kemudian Mawa'id AZ Shalihiyah, sebuah kitabhadits ditulis tahun 1364 H dicetak di Surabaya. Kitab Intan BerlianPerhiasan
Laki Perempuan berisi tentang fiqh keluarga ditulis tahun1371 Hijriyah
diterbitkan di Surabaya. Beberapa lainnya, ManzalulAl Amrad tentang puasa, Hidayat Al Athfal tentang tajwid Al Qur'anatau
nasehat kepada anak, dan Al-Lu'lu'A1¬Mantsur tentang hadits.Beberapa
kepribadian beliau yang menunjukkan atas kesufiannyadapat dijelaskan
sebagaimana penuturan murid beliau (T.G.H. IshaqHafid): "Datok
adalah orang yang zuhud pada dunia, kekayaan yangdimiliki tidak membuat beliau lupa daratan, sebagian menjadi tanah
wakaf milik pesantren. Beliau suka berbelanja membeli barang- barang
kebutuhan bangunan madrasah, pergi ke sawah, semata-mata mengharap
ridhaAllah.lidak tertipu oleh harta benda, harta itu dinafkah untuk kepentingan
agama, beliau belanjakan untuk fakir miskin, anak yatim piatu,
orang tua jompo, santri-santri yang kehabisan
bekal, hidup beliau begitu sederhana, qana'ah, bersih, sukamemakai minyak wangi
dan memakai pakaian putih".T.G.H.M. Shaleh Hambali wafat pada hari Sabtu
tanggal 15Jumadhil Akhir bertepatan dengan tanggal 7 September
1968Masehi pukul 07.00 Wita. Sebelum
wafat beliau berwasiat kepada keluargadan segenap santrinya, yang terurai dalam
sebuah lintasan kalimatindah dan bermakna:
Peliharalah
persatuan dan kesatuan di antara sesamamu.
Belajarlah
pada guru yang beraliran Ahlussunnah wal-Jama'ah.
Peliharalah
Yayasan Perguruan Darul Qur'an dan usahakanlahagar berkembang lebih
baik.T.G.H.M. Shaleh Hambali tak pernah pergi karena ilmu danamalnya terus
mengalir dilestarikan oleh generasi berikutnya.
7T.G.H. Muhammad
Mutawalli Yahya A1 Kalimi (Jerowaru) Nama kecil Tuan Guru Haji
Muhammad Mutawalli Yahya AlKalimi adalah
Imran. Dilahirkan pada tahun 1921 M
di kampungDirek, desa Jerowaru kabupaten Lombok Timur. Ayahnya seorangyang
diberikan nama populer Guru Yahya atau Guru Yahye. Julukan guru diberikan kepada ayahandanya kar&a ia
tekun, aktif dan rajinmenjadi guru ngaji. Sedangkan ibundanya bernama Inaq
Nasar.Pengembaraannya dalam menuntut ilmu berawal dari pendidikankeluarga
kemudian disekolahkan di sekolah Belanda Yolk School pada tahun 1927
M sampai dengan 1930 M. Setelah menyelesaikansekolah
rakyat ia melanjutkan studi di Kediri Lombok Barat padasalah seorang
Tuan Guru yang terkenal akan kesolehan dankeilmuannya
yaitu Tuan Guru Haji Lalu Abdul Hafidz.Imran dikenal sebagai orang yang tekun,
saleh dan cerdas.Pada saat belajar di Lombok Barat inilah Imran mulai
bersentuhandengan kitab-kitab klasik yang membahas nahwu, sharaf, tauhid,ushul
fiqh, dan fiqh. Kemudian sekitar tahun 1945 M, beliau berangkat ke Mekah
al-Mukarromah. Setelah beliau pulang daritanah suci, beliau berkiprah melakukan
pembinaan keluarga dalammembangun sumber daya manusia. Beliau juga dianggap
mampumengubah pola pikir masyarakat yang menganut paham animisme,dinamisme dan
pengikut ajaran Islam Waktu Telu yang masih berkembang luas di
masyarakat.Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya A1 Kalimi juga
berkiprah dalam berbagai bidang, terutama dalam pengembangan dunia
pendidikan, seperti membuka majlis taklim,membuka lembaga pendidikan dasar
seperti Lembaga Pendidikan Nahdlatul Awam, Pondok Pesantren Darul Aitam
dll. Dalam bidangsosial beliau juga banyak berkiprah. Bersama masyarakat,
beliau juga membuat jalan raya, jembatan, serta membangun panti
sosial.Dalam bidang ekonomi beliau juga membangun pasar rakyat,membuka lahan
pertanian. Sedangkan dalam bidang politik beliau juga mengikuti
berbagai organisasi politik seperti Masyumi danGolkar.Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya Al Kalimiwafat pada
tanggal 4 Rajab 1403H (4 April 1984 M) di Jerowaru,dan dimakamkan di dekat kediaman beliau. Lautan
manusia berbondong-bondong membanjiri pemakamanbeliau, baik darikalangan
pemerintahan maupun para alim ulama serta masyarakatumum.
8. T.G.K.H.
Muhammad Zaenuddin Abdul Majid (Pancor)Pada tahun 1937
Mdidirikan sebuah lembaga pendidikan
Islam bernama Nahdlatul Wathan (NW) yangdikelola secara modem.Pendirinya
adalah T.G.K.H.Muhammad Zainuddin AbdulMajid dari Pancor Lombok Timur.
Beliau terkenal dengannama Maulana Syekh
atauTuan Guru Pancor. Dalamusahanya
mengembangkanIslam, ternyata beliau jugamendapatkan tentangan dari para
ulama Islam lainnya. Paraulama tersebut beranggapan bahwa sistem pendidikan
yang beliaukembangkan dianggap bid'ah.Sampai dengan kedatangan tentara Jepang
di Gumi Sasak, perkembangan Nahdlatul Wathan sangat lambat karena
mendapatkanhalangan dan tantangan dari berbagai pihak. Ulama-ulama tua sangatanti
terhadap pengaruh kebudayaan Eropa. Mata pelajaran umumseperti membaca dan menulis aksara latin dianggap sebagai sesuatuyang
asing.T.G.K.H Muhammad Zainuddin Abdul Majid dilahirkan diKampung Bermi Pancor, Lombok Timur pada tanggal
17 Rabi'ulAwal 1316 H (1
898M). Nama kecil beliau
adalah MuhammadSaggaf. Nama tersebut diberikan oleh ayahandanya yang
bernamaT.G.H. Abdul Madjid dan dikenal dengan sebutan "Guru
Mu'minah"yang kesohor sebagai orang terpandang, saudagar besar dan
kaya,serta pemurah. Guru Mu'minah termasuk seorang pejuang yangsangat
pemberani, beliau pemah memimpin pasukan dari pihak Raden Rarang menyerang
bala kerajaan Karangasem Bali yang saatitu menguasai pulau Lombok. Situasi
perjuangan dan semangat jihad T.G.H. Abdul Madjid pada masa itu mendorong putera "Saggaf' kelak menjadi
ulamamujahid yang menegakkan panji-panji Islam di negeri ini. Sejak umur 5
tahun, beliau banyak belajar al-Qur'an dan dasar-dasar agama pada ayahnya.
Pada usia 8tahun beliau masuk
Sekolah Rakyat 4tahun di Selong dan 4 tahun kemudian berhasil
menamatkansekolahnya dengan prestasi yang sangat gemilang. Sebagai
santri beliau juga belajar nahwu, sharaf dan ilmu-ilmu keislaman
lainnya pada T.G.H. Syarafuddin Pancor dan T.G.H. Abdullah bin AmaqDulaji.Untuk
mewujudkan cita-cita sang ayah agar puterakesayangannya kelak menjadi ulama
besar, maka ayahanda Saggaf membawanya ke tanah suci Mekah untuk
melanjutkan pelajaran danmendalami ilmu-ilmu keislaman. Begitu mendalam kasih
sayangorang tuanya kepada pendidikan beliau, sampai-sampai ayahandanya pun
ikut bermukim di tanah suci Mekah. Selain belajar di Mekah, beliau juga
banyak berguru pada ulama-ulama besar yang berasal,dari berbagai pulau di
Indonesia seperti Jawa, Sumatera dan lain-lain.Setelah tumbuh dewasa T.G.K.H.
Muhammad Zainuddin AbdulMajid banyak memberikan pengajian-pengajian di seluruh
pulauLombok, bahkan sampai keluar daerah.
9T.G.H. Mahsun
(Masbagik)T.G.H. Mahsun dilahirkan di desa Danger, kecamatanMasbagik,
kabupaten Lombok Timur pada tahun 1907 M. Namakecil beliau adalah Ahmad. Nama
tersebut diberikan olehorangtuanya, H.
Mukhtar dan Hj. Raodah. Kelahiranputera yang satuini sangat menggembirakan hati
kedua orang tuanya, mereka berharap kelak anaknya akan sangat berguna
dalam membina danmengembangkan ajaran agama Islam.Sejak masih kecil beliau
banyak belajar membaca al-Qur'andan mempelajari dasar-dasar agama dari orang
tuanya. Pada usia 8 tahun
beliau masuk Sekolah Rakyat dan melanjutkan pendidikannyake Ibtidaiyah.
Kerasnya didikan orang tua berdampak positif erhadap
Ahmad sehingga pada masa kanak-kanak Ahmad telahmemperlihatkan keberanian,
kejujuran, dan bakat kepemimpinan.Setelah cukup dewasa ia banyak belajar
tauhid, fiqh, dan lain-lain, pada ulama-ulama ternama seperti T.G.H.
Saleh Hambali(Bengkel) dan T.G.H. Badarul Islam (Pancor). Untuk lebihmeningkatkan pemahamannya terhadap ilmu-ilmu
agama beliau punkemudian belajar ke Mekah dan menempuh pendidikan selama 4tahun
terhitung sejak tahun 1936 M sampai dengan 1940 M. Setelah pulang dari Mekah beliau banyak memberikan
pembinaan dan pengembangan agama Islam kepada masyarakat hampir di
berbagaitempat di seluruh Lombok Timur. Lembaga pendidikan yang
berdiri berkat jdsa-jasa beliau adalah Yayasan Pendidikan NahdlatulUmmah
(Yadinu) dan Al Ijtihad di Danger. Kedua lembaga pendidikan tersebut
sampai sekarang masih eksis.T.G.H. Mahsun termasuk salah satu tokoh
pejuangkemerdekaan yang tergabung dalam pasukan Banteng Hitam. Beliaumemimpin
Masbagik saat penyerangan Belanda di kota Selong, bergabung dengan pasukan
dari Lendang Nangka (H. Jumhur Hakim) dan pasukan dari Pringgasela
(T.G.H. Muhammad). Padasaat penyerangan
tersebut, gugurlah pahlawan-pahlawan yang sangatkita banggakan antara lain:
T.G.H. Muhammad, Sayid Saleh(Pringgasela), T.G.H. Faesal saudara dari T.G.H. Zaenuddin
AbdulMajid (Pancor).
KERAJAAN SELAPARANGA.BERDIRINYA SELAPARANG
DAN MUMBUL
Ketika Majapahit mengirimkan ekspedisi penaklukan
ke pulau Bali tahun 1343
M, ekspedisi tersebut diteruskan ke pulauLombok di bawah pimpinan Empu Nala. Tujuannya
adalah untuk menaklukkan daerah. Selaparang. Setelah ditaklukkan oleh
Empu Nala, Gadjah Mada sendiri akhirnya datang ke Selaparang. Daerahini
kemudian dikenal dengan nama Selapawis. Sela berarti batu danPawis berarti
ditaklukan. Jadi Selapawis berarti daerah (berbatu?)yang ditaklukan. Kedatangan
mahapatih Majapahit ini dapatdibuktikan dengan adanya beberapa prasasti. Salah
satunya ditulisdalam sebuah memoar yang disebut Bencangah Pinan.Menjelang
runtuhnya Majapahit, bermunculan kerajaan-kerajaan kecil di pulau Lombok,
seperti kerajaan Selaparang,kerajaan Lombok, Langko, Pejanggik, Parwa, Sokong
dan Bayan dan beberapa desa kecil lainnya: Pujut, Tempit, Kedaro, Batu
Dendeng,Kuripan, Kentawang. Meskipun kerajaan Selaparang merupakankerajaan yang
berdiri sendiri akan tetapi masih bernaung di bawahkerajaan Majapahit. Empu
Nala sendiri kemudian memilikiketuranan-keturunan yang banyak memegang tampuk
pimpinansebagai raja di pulau Lombok.Sejak kehancuran Selaparang Hindu
di pulau Lombok,muncul kerajaan-kerajaan
yang lebih kecil, diantaranya kerajaanMumbul yang berpusat di Labuhan Lombok.
Rajanya DemungMumbul atau Batara Mumbul atau Prabu Turunan. Prabu
Turunanadalah adik dari Pangeran Kaesari,
konon ia merupakan keturunandari Tunggul Ametung, raja Kediri yang terbunuh
oleh Ken Arok pada tahun 1220
M (dua tahun setelah peristiwa itu Ken Arok mengangkat dirinya menjadi
raja Singasari di dekat Malang, JawaTimur). Demung Mumbul diperkirakan
datang ke Lombok padaakhir abad ke XIII M
atau awal abad ke XIV M sewaktu di Jawaterjadi pergolakan di kerajaan
Majapahit. Demung Mumbul mendirikan kota di teluk Labuan Lombok bersama para
pengiringnyadan dimakamkan di sebuah bukit (sekarang Gunung Kayangan).Dengan
demikian silsilah raja di Labuhan Lombok dapatdigambarkan
sebagai berikut:Kaesari Prabu Tunggul Ametung Demung Mwubul Prabu
IndrajayaRaden Mas Panji Anom Raden Mas Panji Tilar Negara Raden Mas Panji
Setelah mangkatnya Demung Mumbul maka naiklah puteranya yang bernama
Pangeran Indrajaya (versi lain menyebutkannama raja di Labuan Lombok Prabu
Rangkesari). Di kerajaan Lombok terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh
DemungBrangbantuh karena menuntut balas aws kematian adiknya Patih Sandubaya,
akan tetapi pemberontakan tersebut dapat aipatahkan.Pada saat pemcrintahan Sunan Dalem tahun 1505-1545 M, kerajaanMumbul
(Labuan Lombok) dipindahkan ke Selaparang atas nasehatPatih Banda 'fuda dan
Patih Singa Yuda.Pemindahan pusat kerajaan ke Selaparang tersebut
lebihdidasarkan atas alasan keamanan. Daerah Selaparang terletak didataran yang tinggi sehingga memudahkan untuk
mengamati kapalyang datang dari sebelah utara maupun sebelah barat, baik itu
kapal para pedagang maupi:n kapal musuh yang akan menyerang keSelaparang
sehingga memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggidari serangan musuh.Setelah
Prabu Indrajaya meninggal posisinya diganti oleh puteranya yang bernama
Raden Mas Panji Anom. Beliau jugadikenal dengan nama Prabu Anom. Di masa inilah
awal masuknyaIslam di pulau Lombok. Prabu Anom mempunyai anak bernama Raden Mas
Panji. Raden Mas Panji Tilar Negara diseberangkan keAlas-Sumbawa. Dari sumber
Makassar (Kronik Goa dan Tallo)menyebutkan bahwa seorang anak laki-laki raja
Selaparang "MasPamayan" menjadi Raja di Sumbawa yang dilantik pada
tangga130 November 1648M.
B.DAERAH KEKUASAAN
SELAPARANG
Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit,
kerajaan-kerajaankecil di pulau Lombok seperti kerajaan Selaparang, Langko,Pejanggik, Sokong dan Bayan dan beberapa desa kecil seperti
Pujut,Tempit, Kedaro, Batu Dendeng,
Kuripan, Kentawang merupakankerajaan-kerajaan kecil yang merdeka. Dalam babad
Lombok disebutkan batas-batas wilayah kekuasaan Selaparang meliputi:sebelah
utara berbatasan dengan Sokong dan Bayan, sebelah selatan berbatasan
dengan Kokok Belimbing, sebelah barat berbatasandengan Tegal Sampopo ke arah utara sampai Denek Mingkar (sebelah
barat daerah ini ditemukan Sari Kuning) sedangkan batastimur tidak disebutkan.
Dengan demikian wilayah Selaparang padawaktu itu meliputi sebagian besar Lombok
Timur. Disebutkan pula bahwa Lombok dan Sumbawa berada di bawah kekuasaan
seorang raja di Lombok.
CHUBUNGAN SELAPARANG
DENGAN KERAJAAN-KERAJAAN LAIN
Kerajaan-kerajaan kecil lainnya
seperti Sokong, Bayan,Langko, Kedaro, Parwa, Sarwadadi, dan Pejanggik mengakui
Selaparang sebagai induk atau kakaknya. Hubungan di antara mereka penuh
dengan persaudaraan, hidup rukun dan damai, tak ada gesekansehingga mereka
tidak membutuhkan tentara reguler yang dipersenjatai. Apabila situasi
membutuhkan pertahanan, maka rakyatsiap bangkit membela negara. Pejabat yang
mengurusi masalah pertahanan dan keamanan disebut Dipati. Dengan demikian,
persekutuan hukum masyarakat yang tertinggi di Lombok telah adasejak tahun 1543M.Sebagai kerajaan yang
kuat, Selaparang juga melakukan hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar
pulau Lombok seperti dengan beberapa kerajaan di Kalimantan. Dalam Hikayat
Banjarmasin disebutkan bahwa seorang bangsawan Banjar bernama Raden Subangsa
pergi ke Selaparang mengawini seorang putri raja.Dari perkawinan tersebut lahir
Raden Mataram. Setelah istrinya meninggal, Raden Subangsa kawin lagi dengan
Putri Selaparang di Sumbawa dan melahirkan Raden Banten.Selanjutnya tahun 1618M kerajaan Goa menaklukkankerajaan-kerajaan di
Sumbawa Barat yang kemudian dipersatukandengan kerajaan Selaparang. Sejak
keberhasilan Goa merebutLombok dari Bali pada tahun 1640 M, maka proses
Islamisasi pun berjalan semakin
mantap. Dalam usaha mengembangkan pengaruhnya di Lombok,
masing-masing kerajaan meningkatkanhubungan
melalui perkawinan antara kedua belah pihak (kerajaanSelaparang dan kerajaan Gowa).
Hal ini dapat diketahui dari nama-nama gelar seperti Pemban Selaparang,
Pemban Pejanggik, PembanParwa. Sedangkan
kerajaan kecil lainnya yang bersifat otonom,rajanya disebut Datu seperti Datu
Bayan, Langko, Sokong, Kuripan,Pujut dan lain-lainnya.
D. ANCAMAN DARI
KERAJAAN GELGEL DAN KARANGASEM
Setelah masuknya agama Islam, kerajaan
Selaparangmengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini rupanya menjadihambatan
bagi ekspansi sosial-ekonomi kerajaan Gelgel di Bali. Padatahun 1520 M, Gelgel mencoba
melakukan penyerangan tetapi tidak berhasil. Kemudian pada tahun 1530
M, Gelgel melakukan usahasecara damai
dengan mengirimkan utusan yang dipimpin olehDanhyiang Nirartha sambil
memasukkan paham baru berupasinkretisme Hindu-Islam. Walaupun tidak begitu lama
mengajarkansinkretisme ini, ajarannya telah dapat mempengaruhi beberapa
pemimpin di Lombok yang belum lama masuk Islam. KeberhasilanSelaparang
menghambat laju masuknya kerajaan Gelgel salahsatunya juga karena mendapatkan
perlindungan dari kerajaan Gowadi Makassar.Ditandatanganinya Perjanjian Bongaya
di Klungkung Balitahun 1667 M menyebabkan pulau Lombok dan Sumbawadinyatakan
lepas dari pengaruh Goa dan Tallo. Makakerajaan¬kerajaan di Bali pun kembali
mencurahkan perhatiannya ke pulau Lombok dengan mengirim ekspedisi tahun
1667 M dan 1668 M. Tetapi kedua
invasi tersebut dapat dipukul mundur olehSelaparang dengan bantuan dari
prajurit Sumbawa.Kekalahan yang dialami oleh Gelgel tidak
membuatnya berputus asa. Pada tahun 1690 M, Gelgel membuat pangkalan
militer di Pagutan dan Pagesangan yang dikoordinasi oleh kerajaanKarangasem. Strateginya yaitu dengan mengirimkan
utusan berupa pasukan pendahulu yang beragama Islam yang dipimpin oleh
PatihArya Sudarsana (beragama Islam). Patih Arya Sudarsana berhasilmenyusup ke Selaparang sehingga terjadi konflik
antar kedua-belah pihak. Dalam peperangan tersebut, pasukan Arya
Sudarsana berhasildidesak sampai Suradadi,
tepatnya di daerah Reban Talat, tetapi AryaSudarsana tidak berhasil ditangkap.
Dalam peperangan inipunkerajaan Selaparang mendapatkan bantuan dari kerajaan
Sumbawa dibawah pimpinan Amasa Samawa (1723-1725 M). Sebagian Bekas prajurit Sumbawa itu kemudian menetap di
Lombok dan menjadicikal-bakal atau nenek moyang dari penduduk desa
Rempung,Jantuk, Siren Rumbuk, Kembang Kerang Daya, Koang Berora,Moyot dan yang
lainnya. Para penduduk tersebut sebagian besar berbahasa Taliwang
hingga saat ini.
E.KERUNTUHAN SELAPARANG
Kekalahan Gowa oleh Belanda memaksa
Gowamenandatangani "Perjanjian Bongaya" pada tanggal 18 November 1667 M.
Sejurus kemudian VOC mengusir kekuasaan Goa dariLombok dan Sumbawa. Pada tahun
1673M Belanda memindahkan pusat
kerajaan dari pulau Lombok ke Sumbawa untuk memusatkankekuatan. Hal ini
diketahui dari berita-berita tahun 1673M
dan 1680M tentang pertanggungjawaban
raja Sumbawa atas daerah Lombok.Kemudian pada tahun 1674 M, Sumbawa
mendandatangani perjanjian dengan VOC yang isinya bahwa Sumbawa
harusmelepaskan Selaparang.Setelah Selaparang lepas dari kekuasaan Sumbawa,
makaVOC menempatkan regent dan pengawas. KetidaksetujuanSelaparang terhadap VOC
yang menempatkan regent dan pengawasini telah menyebabkan terjadinya
pemberontakan Selaparang padatanggal 16 Maret 1675 M. Untuk memadamkan
pemberontakantersebut, VOC di bawah Kapten Holsteiner menangkapi
para pemimpin Selaparang. Mereka masing-masing adalah: Raden
AbdiWirasentana, Raden Kawisangir Koesing, dan Arya Boesing. Merekadihukum
denda dengan membayar 5.000 sampai 15.000 batang kayusepang dalam jangka waktu 3tahun.Sejak kedatangan VOC ke Lombok hingga tahun
1691 M,akhirnya kerajaan Selaparang mengalami kemunduran. KarangasemBali
bersama Arya Banjar Getas berperang melawan raja-raja diLombok. Pada tahun 1740
M terjadi peperangan di Tanaq Beaq yangdimenangkan oleh pihak Karangasem. Sejak
saat itu maka tamatlahriwayat kerajaan Selaparang
BAB VIIKEDATUAN LANGKOA.
KEDATUAN
LANGKO
Pada pertengahan abad ke XVI M,
Selaparang mencapai puncak kejayaannya, rakyatnya hidup tenang dan damai,
antara satudesa, dukuh dengan desa, serta dukuh
yang lainnya, hidup dalamnuansa
persaudaraan, hukum Islam dijalankan secara murni. Dalam naskah Kotaragama yang
berisi tentang peraturan-peraturan yang berlaku di kerajaan Surya Alam
(kerajaan yang dimaksudkan adalah Selaparang) tarcantum bahwa sifat seorang
raja harus selalu berpedoman pada syariat agama Islam, bersedekah
(sosial), memberi pengayoman, tidak ingkar (disiplin), menuntut ilmu
pengetahuan. Siapapun yang bersalah harus dihukum sesuai dengan ketentuan hukum
Islam meskipun pada anaknya sendiri; (putra mahkota). Suatu ketika, saat sedang
berjalan, di halaman, secara tidak sengaja permaisuri raja
bersenggolan dengan Raden Mas Panji (Ntramahkota).
Raden Mas Panji kemudian memukul kaki ibu tirinya dan peristiwa itu
menyebabkan kematian sang permaisuri. Hukum harus di tegakkan, maka raja
memanggil seluruh pembesar kerajaan untuk memutuskan hukuman. Prabu Anom
memberikan hukuman mati kepada putra mahkota tercinta. Prosesi hukuman mati
kepada putramahkota dipercayakan kepada Patih Singarepa, tetapi sang patiht idak
kuasa dan tiada mampu menjalankannya. Akhirnya oleh Patih Singarepa, Raden Mas
Panji diseberangkan ke Alas dan dititip kepada salah seorang Demung Alas yang
menjadi sahabatnya. Itulah sebabnya bergelar Raden Mas Panji Tilar
Negara (Tilar Negara artinya meninggalkan
negaranya). Sekembalinya Patih Singarepa menjalankan tugas kemudian disampaikan
kepada sang raja bahwa prosesi telah dilaksanakan sebagaimana petunjuk
yang dititahkan.Raja Prabu Anom pun menangis sedih karena sangat sayangnya
kepada sang putra mahkota.
Setelah wafatnya Prabu Anom kemudian
Patih Singarepa meminta kembali Raden Mas Panji Tilar Negara untuk kembali
keSelaparang. Patih Singarepa menyampaikan bahwa sebelummeninggal baginda
mewasiatkan Raden Mas Pamekel sebagai pemegang tahta kerajaan. Mengetahui
kejadian itu, Raden Mas Panjimenerima keputusan dengan ikhlas dan merelakan
adiknyamenduduki tahta kerajaan. Setelah sampai di Lombok, Raden MasPanji Tilar
Negara tidak ke Selaparang supaya adiknya mendapatkanketenangan dalam memimpin
kerajaan. la kemudian membuat pemukiman
di Hutan Saba di atas Gunung Tembeng (sebelah selatanKopang sekarang). Patih Singarepa dengan setia mendampingi Pangeran
Raden Mas Panji Tilar Negara. Pemukiman tersebut kemudian berubah menjadi
pedukuhan yang disebut PedukuhanTembeng. Penduduknya hidup dengan tenang dan
damai.Raden Mas Panji Tilar Negara dikawinkan dengan puteri Patih Singarepa. Dalam perkawinannya itu, Raden
Mas Panjimemperoleh dua orang putera, yaitu Raden Pringganala dan
RadenTerunajaya. Setelah dewasa kedua putra tersebut memiliki sifat dankegemaran yang bertolak belakang: Raden
Pringganala sangat gemar mengumpulkan dan memelihara berbagai jenis
burung, sementaraRadon Terunajaya sangat gemar mengumpulkan berbagai macamsenjata.Ketika Raden Mas Panji Tilar Negara meninggal
dunia, beliau dimakamkan di daerah Tembeng. Sedangkan
pemimpin pedukuhan digantikan oleh Raden Pringganala. Suatu hari
RadenTerunajaya menasehati kakaknya supaya mau ikut mengumpulkansenjata,
akan tetapi ditolak sehingga menimbulkan perselisihanantara keduanya. Raden Pringganala kemudian mengusir RadenTerunajaya
dari Tembeng. Raden Terunajaya pun meninggalkanPedukuhan Tembeng dan membuat
pemukiman di hutan Lengkukun.Di pemukiman tersebut beliau beserta para
pengikutnya membangun masjid dan pasar. Pemukiman inilah yang kemudian berubah
menjadi Kedatuan Langko dengan Raden Terunajaya sebagai pemimpinnya .
BERKEMBANGNYA KEDATUAN LANGKO
Raden Terunajaya berniat hendak
memberikan pelajarankepada kakaknya akan arti pentingnya persenjataan.
Makadisusunlah rencana penyerangan ke pedukuhan Tembeng.
Teknik penyerangan diserahkan sepenuhnya ke Patih Singarepa.
Strategiyang digunakan sangat sederhana yaitu mengumpulkan semuawanita,
anak-anak, orang dewasa sebagai pembawa hewan piaraanseperti sapi, kambing,
kerbau, kuda dan lain-lain. Sebagai lapisanterakhir adalah pasukan bersenjata
lengkap dengan bedil, tombak, panah dan sebagainya. Strategi ini dilakukan
karena RadenTerunajaya memang tidak menginginkan adanya korban jiwa. Hal
ini juga sebagai rasa hormat dan sayang masih sangat mendalam
kepadakakaknya.Pada tengah malam semua pasukan harus segeradiberangkatkan agar tiba di pintu gerbang Tembeng. PedukuhanTembeng dikuasai tanpa adanya perlawanan yang
berarti. RadenPringganala pun menyerah. Beliau beserta para pengikutnya
yangsetia disarankan untuk pergi dari Tembeng dan mencari pemukiman baru.
Mereka pun mendirikan perkampungan Praubanyar di Lombok Timur
sekarang.Selain menaklukan pedukuhan Tembeng, Kedatuan Langko di bawah
pimpinan Patih Singarepa dan Patih Singaulung jugamenaklukan Kedaro (kerajaan Kedaro).
CMENYAMBUNG TALI
PERSAUDARAAN
Setelah menguasai Tembeng, maka
Kedatuan Langkosemakin luas dan meningkat menjadi kerajaan. Raden
Terunajayamenjadi rajanya dan bergelar Prabu Langko. Raden Terunajaya mempunyai
empat orang putera yang semuanya laki-laki. Masing-masing bernama: Raden Putra, Raden Natadiraja, Raden
Ajiwayah dan RadenAjiundak. Sementara itu
diberitakan juga bahwa sangkakak Raden Pringganala di Praubanyar juga sudah
mempunyai 4(empat) orang putri yang masing-masing bernama: Denda Suparta,Denda
Suparah, Denda Supadan dan Denda Supayang. Patih Singarepa menyarankan agar
menyambung kembali persaudaraan yang lama terputus dengan jalan
mengawinkankeempat putra Raden Terunajaya dengan keempat putri dari
RadenPringganala, Anjuran tersebut diterima
dengan lapang dada.Akhirnya bertautlah persaudaraan Kerajaan Langko dan
Praubanyar.Keempat pasangan tersebut adalah:- Raden Ajiundak beristrikan Denda
Supayang.- Raden Ajiwayah beristri Denda Supadan.- Raden Natawijaya beristri
Denda Suparah.- Raden Putra beristri Denda Suparta.
D.KERUNTUHAN KEDATUAN
LANGKO
Raden Ajiwayah diangkat sebagai putra
mahkota danmenggantikan Raden Terunajaya sebagai Prabu Langko. Kemudianraja ini
mempunyai anak bernama Raden Suryanata. RadenTerunajaya
dan Path Singarepa meninggal dan dimakamkan diLangko.
Pada masa kekuasaan Raden Ajiundak pemerintahansemakin mundur sehingga
penyerangan Karangasem yang bergabungdengan Arya Banjar Getas tidak dapat
ditangkal. Akhirnya kerajaanLangko pun menyerah kalah.
KERAJAAN PEJANGGIK
A.BERDIRINYA
PEJANGGIK
Selain kerajaan Selaparang yang
memiliki jangkauankekuasaan relatif luas di Gumi Sasak, terdapat pula
kerajaanPejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik lebihdisebabkan
karena kerajaan Selaparang yang dianggap mampumengayominya ternyata tidak mampu
menjalin hubungan yangharmonis dengan wilayah sekitar. Maka kerajaan Pejanggik
punmelepaskan diri dari Selaparang.Berbeda dengan Selaparang yang merupakan
daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di
wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah pedalaman
memang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang dan penuh
dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari
Belongas hingga Tanjung Ringgit. Berdirinya
kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinya Deneq Mas Putra Pengendengan Segara
Katon ke daerah Rambitan. Beliau didampingi oleh putranya, Deneq Mas Komala
Sempopo, yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik. Dari keturunan Deneq Mas
Komala Dewa Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Deneq Mas Komala
Sari. Kemudian Deneq Mas Unda Putih pada generasi keenam dan dilanjutkan
oleh Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari
pada generasi ketujuh. Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang
bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di
Sumbawa pada tangga130 November
1648M. Sejak itulah tercatat
bahwakerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.
B.BERKEMBANGNYA
PEJANGGIK
Kerajaan Pejanggik mengalami
perkembangan yang semakin pesat setelah bertahtanya
Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau kawin dengan putri Raden Mas Pamekel (Raja
Selaparang) bernama Putri Mas Sekar Kencana
Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja diSelaparang menyadari kekeliruannya selama
ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan melupakan Pejanggik
yangmerupakan saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang menyerahkan berbagai
benda pusaka dalem ke Pejanggik yang merupakan pertanda bahwa Pejanggik
menjadi penerus misi pemersatu di Gumi Sasak.Hal ini membuat raja muda Raja Mas
Kerta Jagat yang merupakan pengganti selanjutnya di kerajaan Selaparang semakin
tersinggung. Bergabungnya Arya Banjar Getas membuat Pejanggik semakin
kuat. Tetapi hal ini justra menyebabkan semakin renggangnya hubungan antara
Selaparang-Pejanggik. KerajaanPejanggik pun mempersatukan kerajaan-kerajaan
kecil lainnya seperti Langko, Sokong,
Bayan, Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnya dijadikan kedemungan
dengan gelar kerajaan seperti Datu Langko, Datu
Sokong, Datu Pujut dan lain-lainnya. Sedangkan raja Pejanggik sendiri
memakai gelar yang sama dengan kerajaan Selaparang yaitu Pemban. Semua. itu
juga merupakan basil kepiawaian Arya Bonjar Getas dalam menjalankan
tugas-tugasnya dalam peperangan. la pun mendapat gelar tanirihan yaitu
"Surengrana" dan "Dipati Patinglanga". Secara bertahap,
strategi-strategi yang digunakan oleh AryaBanjar Getas adalah sebagai -berikut:1.Melakukan konsolidasi ke dalam Pejanggik.
2Mengisolir Selaparang dengan
mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.
3Menggerogoti kerajaan
Selaparang dengan menguasai wilayahseperti Kopang, Langko, Rarang,
Suradadi, Masbagik, Dasan Lekong; Padamara,
Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, barukemudian masuk ke Selaparang. Arya
Banjar Getas melakukan sebuah strategi konsolidasi dengan menyerahkan keris
sebanyak 33buah kepada raja
Pejanggik,lalu mengarak berkeliling dan menyerahkannya kepada
para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka masing-masing.
Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan dan loyalitas tunggal
kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai
gerakan tersebut langkah demi langkah disebut Politik Rerepeq. Bila
ditinjau dari segi kekuasaan, kerajaan Pejanggik
sangat solid, akan tetapi langkah-langkah yang ditempuholeh Arya Banjar Getas
dianggap merombak tatanan hubungan yang sudah merupakan budaya turun-menurun.
CKERUNTUHAN
PEJANGGIK
Pada generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh PembanMas Komala Kusuma. Nampaknya beliau lebih banyak
berperan sebagai seorang ayah yang baik ketimbang seorang raja yang mampu
membawa Pejanggik menjadi kerajaan yang maju. Pemban Mas Komala Kusuma memang
banyak memperingatkan putranya (Meraja Kusuma) atas ancaman Selaparang karena
terlalu kagum dan terpesona, dengan patih Arya Sudarsana yang datang membawa 33 keris
sebagai tanda setia dan siap mengabdi untuk kebesaran Pejanggik. Pemban Mas Meraja Kusuma berhasrat melamar putri dari
kerajaan Kentawang. Proses melamar Putri Kentawang tersebut dipercayakan
kepada Arya Banjar Getas. Melihat kecantikan Putri Kentawang, Arya Banjar Getas temyata juga memiliki keinginanyang
mendalam, untuk mempersuntingnya. Oleh karena itu, AryaBanjar Getas melaporkan
bahwa Putri Kentawang tidak cocok bersanding dengan raja.
Laporan tersebut ditanggapi positif sehinggaPutri
Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar Getas.Setelah terjadi perkawinan
AryaBanjar Getas dengan. Putri Kentawang,
raja Pejanggik sempat melihat Putri Kentawang. Ternyata ia sangat
tertarik, kagum dan jatuh cinta. Untuk mendapatkan
Putri Kentawang, Pemban Mas Meraja Kusuma mengutus Arya Banjar Getas
menjalankan sebuah misi. Dengan kepergian Arya Banjar Getas, hampir saja
raja Pejanggik menodai Putri Kentawang.
Sepulang dari menjalankan misi, kejadian tersebut dilaporkan Putri kentawang
kepada suaminya, Arya Banjar Getas.Mendengar hal tersebut, Arya Banjar Getas
marah besar. Kemudian berkembang menjadi perselisihan dan
pemberontakan pada tahun 1692M.
Dalam pemberontakan tersebut Arya Banjar Getas meminta bantuan kerajaan
Karangasem Bali, sehinggaPejanggik dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan
diasingkan, kemudian meninggal dunia di Ujung Karangasem. Sedangkan
para bangsawan banyak yang melarikan diri ke Sumbawa. Penyerangan Karangasem
bukan hanya ke Pejanggik tetapi terus dilanjutkan ke kerajaan Parwa, Sokong,
Langko, dan Bayan. Semua kerajaan menyerah tanpa perlawanan yang
berarti.SetelahAnakAgung Karangasem bersekutu denganArya Banjar Gems, satu
persatu kedemungan se-Lombok digempur. Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh
pulau Lombok dapat ditaklukkan.
BAB IXKEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Arya Banjar Getas datang ke pulau
Lombok dari Jawa Timur dengan membawa pengiringnya. Mula-mula mereka
singgah dikerajaan Sokong Tanjung di Lombok Utara sekarang. Arya
Banjar Getas ditugaskan untuk membuat patung, akan tetapi patung
yangdibuat menimbulkan kecurigaan Datu Sokong. Arya Banjar Getas pun
disingkirkan dari Sokong. Kemudian Arya Banjar Getas bergerak ke timur
hingga sampai di Wanasaba (itulah sebabnya diWanasaba ada sebuah desa bernama
Banjar Getas). Di Wanasaba ia sakit, kemudian ia pun bernazar jika ia sembuh
kelak maka ia akan menghadap ke raja Selaparang. Di kerajaan Selaparang ia pun
jugamenemukan nasib yang kurang baik karena dituduh berbuat yang tidak senonoh
dengan putri raja. Akhirnya Arya Banjar Getas juga disingkirkan dari
Selaparang. Hal itulah yang membuat Selaparang benci terhadap Pejanggik
karena menerima Arya Banjar Getas sebagai patih.Versi lain menyebutkan bahwa
Arya Banjar Getas berasaldari Bali bagian utara. Oleh sebab itu sering disebut
dengan ungkapan pendek "Dengan Bali Selam, Petelik Datu Bali".
A.BERDIRINYA KEDATUAN
ARYA BANJAR GETAS
Kerajaan Selaparang bersama Amasa
Samawa berhasil mengusir Arya Banjar Getas sampai di Pagutan. Dari Pagutan
AryaBanjar Getas bergabung dengan kerajaan Pejanggik. la kemudian banyak
membantu Pejanggik dalam melebarkan sayap kekuasaannyadengan menggunakan
politik Rerepeq. Politik Rerepeq yang dijalankan terus berlanjut hingga ke
Mambalan dan Sokong. Sebelum politik
Repepeq sampai ke Bayan, raja Pejanggik justru mengambil kebijakan untuk membersihkan wilayahnya dari
pengaruhPagesangan dan Pagutan.Kerajaan KarangAsem Bali yang memang ingin
menguasai kerajaan-kerajaan di Lombok mendarat di Pantai Padang Reak. Hal ini
dimanfaatkan oleh Arya Banjar Getas dengan meminta bantuan Karang Asem untuk
menyerang Pejanggik dan Selaparang.Kemenangan Arya Banjar Getas dan Karangasem
dalam peperangandi Tanaq Beaq menyebabkan hubungan keduanya semakin
baik.Hubungan baik tersebut dituangkan dalam sebuah sumpah bahwamereka akan
selalu bergandengan tangan secara damai turun-temurun. Kemudian keduanya
membuat perjanjian yang dikenaldengan "Perjanjian Timur dan Barat
Juring". Isi perjanjian tersebutadalah, untuk bagian barat dimiliki dan
dikuasai oleh Karangasemsedangkan bagian
sebelah timur dimiliki dan dikuasai oleh AryaBanjar Getas.Batas antara
kedua bagian tersebut adalah Sungai Pandan,Sweta Penanteng Aik, Pelambik,
Ranggagata, dan Belongas. Raja Karangasem
menempatkan wakilnya I Wayan Tegeh dengan ibu kotaTanjung Karang, kemudian
dipindah ke Mataram. Sedangkan AryaBanjar Getas mendirikan kerajaannya
di Memelaq dan menguasai wilayah Batu
Kliang, Puyung serta Praya.
B.BERKEMBANGNYA KEDATUAN
ARYA BANJAR GETAS
Langkah awal yang dilakukan Arya
Banjar Getas adalahmengkonsolidasikan kekuasaannya ke wilayah-wilayah
kedemunganyang semula dikuasai raja Pejanggik dan dijadikan
sebagai pemegang kekuasaan di daerahnya dengan sebutan
"Perkanggo"(penguasa). Kemudian kebijakan Arya Banjar Getas
adalahmembangun masjid, pasar serta pelaksanaan syariat Islam secaramurni,
rakyatnya tidak dipunguti pajak.Selama pernerintahannya, Arya Banjar Getas
membagiwilayah kekuasaan kepada putra-putrinya maupun menantunya yaitu:1.Dende Wirachandra dikawinkan dengan Panji Langko dan
diberiwilayah kekuasaan meliputi Mujur, Marong, Ganti hingga ke lautsebelah timur.
2Raden Juruh diberi
kekuasaan untuk memerintah di Batukliang
kan tetapi, kerjasama Arya Banjar
Getas denganKarangasem Bali tidak mendapatkan restu dari datu-datu di daerahLombok. Oleh sebab itu, dalam pemerintahannya banyak
datu-datuyang melakukan pemberontakan,
antara lain:
1.Pemberontakan Datu
Bayan dan Datu Buluran. Kedua raja inimenyerbu Pringgabaya namun serangan itu
dapat ditahan dankeduanya tewas dalam pertempuran tersebut.
2Pemberontakan Datu
Kadinding tetapi juga dapat dipatahkan.
3Pemberontakan Datu
Semong Moh Jalaluddin, raja Sumbawa.Datu Semong tewas karena pengkhianatan
saudaranya. Perang inidilanjutkan oleh pembantu-pembantunya sampai tahun 1725
M.
4.Pemberontakan
Selaparang, yang juga dapat dipatahkan dansebagian rakyatnya diboyong ke
Sekarbela, Dasan Agung danRembiga.Keberhasilan Arya Banjar Getas dalam
menangkal setiapserangan dari luar memang lebih dikarenakan bantuan Gusti
KetutKarangasem.
CKERUNTUHAN KEDATUAN
ARYA BANJAR GETAS
Adapun penyebab keruntuhan Kerajaan
Arya Banjar Getasadalah:
1.Banyak kekacauan
terjadi sehingga tidak berkesempatan untuk membangun dan menata wilayah
kekuasaannya sebagaimanamestinya.
2Karangasem ingkar janji
terhadap sumpah yang pernah dilakukan. Banyak wilayah kekuasaan Arya Banjar
Getas yangdiambil alih.
3Ketika Arya Banjar
Getas meninggal, putra-putra penggantinyakurang memiliki kemampuan dalam menata
kerajaan.Sedangkan yang menjadi raja selanjutnya adalah:1.Raden Ronton.Dalam kepemimpinannya, Raden Ronton
memindahkan ibu kotake hutan Berora yang berubah menj adi Praya.2. Raden Lombok Raden Lombok memperistri puteri raja
Sokong Prawira. Dari perkawinan tersebut lahir seorang putera bernama
Dene' Bangli.Pada masa pemerintahan Deneq Bangli terjadi pemberontakanDemung
Selaparang yang dibantu oleh komplotan bajak laut.Untuk menumpas pemberontakan
itu diperintahkanlah pamanDeneq Bangli untuk mengejar komplotan bajak laut itu
sampai keSumbawa. Dalam pengejaran ini, sesampai di Labuan Lombok, paman
Deneq Bangli menderita sakit kemudian meninggal duniadi Ketangga. Beliau
disebut Raden Hang Ketangga. Dene' Banglidiganti oleh puteranya bernama Raden
Mumbul.
3Raden MumbulRaden
Mumbul gugur dalam suatu perang tanding denganDemung Bone Mamben memperebutkan
seekor kuda belang panji. Setelah Raden Mumbul meninggal maka ia
digantikanRaden Wiratmaja. .4.Raden
WiratmajaPada masa pemerintahan Raden Wiratmaja daerahnya
banyak mendapatkan tekanan dari Karangasem. Karangasem memaksarakyat
membayar upeti sehingga timbullah Perang Praya pertama.Peperangan Praya I
ini merupakan titik awal berakhirnyakerajaan Arya Banjar Getas tepatnya pada
tahun 1841 M. Dengandemikian, pada
akhir abad ke-18sampai permulaan
abad ke 19 M,kerajaan Karangasem berhasil menjadi kerajaan terkemuka di
Bali.Kerajaan Karangasem Lombok Bagian Barat membentuk kerajaanMataram dan
kerajaan Singasari. Pada era inilah terjadi migrasi besar-besaran
orang-orang Bali ke pulau Lombok.
BAB XKERAJAAN SAKRAA.
LATAR BELAKANG
Terjadi perang Puputan Sabil antara Pejanggik dengan
pihak Karangasem. Sedang Pemban Mas
Meraja Kusuma mendapatkanhukuman moral tidak diperkenankan ikut puputan sabil
olehayahandanya, Pemban Mas Komala Kusuma. la tidak beranimembantah perintah
ayahnya yang marah. la bertugasmenyelamatkan apa saja yang masih diselamatkan
dan harusmenyingkir ke Sumbawa sebagai penerus generasi mendatang
agar pada saatnya nanti dapat merebut kembali tongkat kekuasaannyayang
hilang. Beliau diiringi oleh sebagian pengawalnya, dan secarakhusus dilindungi oleh benteng Petak Purwadadi
yang kuat. Beliaumenetap dan membuka pemukiman baru sebagai perintis
imigranLombok di pulau Sumbawa bagian barat dan mendirikan desaJelenga di
wilayah kecamatan Jereweh sekarang.Merasa telah dilecehkan, beliau
sendiri bersumpah tidak akanmenginjakkan
kakinya di pulau Lombok. Tetapi beliaumempersiapkan generasi penerusnya,
Pemban Penganten Purwadadisebagai putra
mahkota pada generasi ke XI. la dinobatkan sebagairaja dalam pengasingan
didampingi oleh adiknya, Deneq Laki MasOrpa, dan saudara dari selir, Rade Nune
Ratmaja Tember.Setelah kerajaan Purwadadi sebagai benteng
terakhir Pejanggik dapat dihancurkan oleh Karangasem dan Banjar
Getas, para prajurit melarikan diri ke hutan-hutan sekitarnya, sebagian
lagimenyusul ke Sumbawa.Merasa sudah mapan, pihak Karangasem merasa curiga
atas perkembangan Banjar Getas. Mereka mengetahui bahwa dendamPejanggik
lebih besar kepada Banjar Getas daripada Karangasemsendiri. Maka mereka pun
mengirimkan utusan untuk mempersilahkan Pemban Penganten Purwadadi kembali
ke Lombok dengan syarat mau menjalin hubungan baik dengan Karangasem dan
bila suatu saat diperlukan bersedia untuk bersama-sama menghadapiBanjar
Getas.Pada mulanya Pemban Penganten Purwadadi menolak rencana tersebut.
Akan tetapi, mengetahui mulai adanya persainganantara Banjar Getas dengan
Karangasem, maka secara diam-diam beliau mengirimkan para
pengiringnya, termasuk ibu tirinya denganmembawa
serta Raden Nuna Ratmaja Tember yang masih kecilsebagai lambang dan wakil
sementara. Mereka mengambil tempat diGawah Pengkalik Tanaq, di seberang kali
utara Purwadadi. Tempatinilah yang dianggap sebagai cikal bakal berdirinya
kerajaan baruyang sekitar tahun 1870
M diberi nama Sakra.
B.BERKEMBANGNYA
SAKRA
Didukung oleh para demung yang di
zaman Pejanggik dulumerasa kecewa tetapi akhirnya merasa prihatin karena
kehilangan pemimpin, dengan cepat daerah Sakra pun berkembang.Beberapa
tahun kemudian Pemban Penganten Purwadadimemerintahkan adiknya Deneq Laki Mas
Orpa menyusul pulang keLombok, menempati sisi selatan yakni di daerah Pijot
yang dianggaplebih mudah untuk menjalin hubungan ke Sumbawa. Terakhir
baru putra Pemban Penganten sendiri, Pemban Ilang Mudung yang jugamenjaga
dan menempati pesisir timur.Sebelum
kembali ke Lombok, Pemban Ilang Mudung telahkawin
dengan seorang putri bangsawan Sumbawa. Perkawinantersebut melahirkan dua orang
putra yakni Lalu Jelenga dan LaluCentung yang tetap tinggal di Sumbawa menemani
ibu besertakakeknya yang sudah sepuh, Pemban Penganten Purwadadi.Sedangkan
dari hasil perkawinan di Lombok, beliau belum berputra.Raden Dirangsa menemani ayahnya di Mudung Korleko. Adik-adiknya yang
memperkuat Sakra terdiri dari Raden Gde Angir,Raden Nuna Gde Lancung dan Raden
Pagutan.Sedangkan Deneq Mas Orpa, mempunyai seorang putri hasil perkawinannya dengan bangsawan Sumbawa.
putri itu bernama putri Bini Ringgit yang nantinya cukup memberikan peranan
dalamsejarah Sakra, bahkan Lombok pada umumnya.Pada tahun 1800 M
datanglah rombongan dari Gowa di bawah
pimpinan Karaeng Manajai, menapaktilasi dan menilik keadaan bekas wilayah
kekuasaan Gowa, Manggarai, Bima, Dompu,Sumbawa dan Lombok. Di Lombok, beliau
menemukan Selaparangyang sudah runtuh dan menyaksikan jejak jejak kerajaan
Pejanggik yang masih mempunyai hubungan darah dengan Selaparang.
DariLabuan Lombok beliau kemudian berlayar menuju Labuan TanjungLuar menemui
Deneq Laki Mas Orpa. Terjadilah kesepakatan perkawinan yang berbau
politik antara Pemban Bini Ringgit, putridari Deneq Laki Mas Opra dengan
Karaeng Manajai. Sebelum perkawinan
itu dilangsungkan, Karaeng Manajai kembali dulumenyelesaikan urusannya di Goa.
Barulah pada tahun 1805 M iakembali untuk menetap di Lombok dan kawin dengan
Pemban BiniRinggit. la ditugaskan di wilayah Ganti yang berbatasan denganBanjar
Getas. Perkawinan tersebut menghasilkan seorang putra bernama Dewa Mas
Panji Komala yang nantinya dalam usia yangsangat muda, memimpin perlawanan
pertama Sakra terhadapkekuasaan Karangasem. Seorang lagi putri hasil perkawinan
KaraengManajai dan Pemban Bini Ringgit bernama Denda Bini Nyanti.Sebagai
keturunan seorang pengembara, sejak muda DewaMas Panji Komala sudah
memisahkan diri dan tinggal di Beleka. Halitu
dilakukan juga atas perasaan kecewanya akibat ketegangan antaraorang tuanya.
Ibunda Dewa Mas Panji Komala, Pemban BiniRinggit, merasa dilecehkan atas
pernikahan Karaeng Manajai denganseorang gadis dari Gelanggang bernama La
Bunga.Perkawinan antara Pemban Bini ringgit dengan KaraengManajai dari Goa
ternyata cukup meresahkan para musuh bebeyutannya, yakni kerajaan-kerajaan
di Bali. Mereka resah dansangat mengkhawatirkan kondisi Karangasem yang sedang
dilanda persoalan internal antar puri dan berpotensi terjadi perang
saudaraantara Mataram, Pagesangan, Pagutan dan Singasari yang dianggaplebih
tua. Oleh karena itulah pihak Karangasem segera mendekatiSakra serta menuntut perlakuan yang sama melalui
perkawinan politik. Agaknya yang diincarnya adalah Dende Bini Nyanti.
Tetapi pihak Sakra justru hanya
mengirimkan puluhan gadis dari kalanganorang biasa saja untuk dipilih, semuanya
pun lantas ditolak dandikembalikan. Raja Karangasem kemudian menyatakan akan
datangsendiri dengan segala kehormatan dan kebesarannya.Menyikapi
rencana raja Karangasem tersebut, terjadilahsilang-pendapat dan pengelompokan.
Mereka yang moderat darikalangan para
tetua, terutama Karaeng Manajai sendiri, berpendapatsebaiknya tawaran
raja Karangasem tersebut diterima dengan sikap politis
juga. Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan diri
terhadapkemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Apabila memang sudahwaktunya
untuk merebut kembali tongkat yang hilang bisa denganmudah merebutnya dari
pihak karangasem yang terancam perangsaudara, bila perlu meminta bantuan
Sumbawa dan Goa untuk mencapai tujuan itu. Disamping itu, jika Karangasem
benar-benar dilanda perang saudara, siapa tahu melalui perkawinan
bisaditaklukkan tanpa kekerasan.Di lain piha lk-, terutama di kalangan
orang-orang muda,muncul sikap militansi yang justru dluukung oleh Pemban
BiniRinggit yang kecewa terhadap suaminya. Bahkan karenakejengkelannya
tersetut, ia menyebut suaminya orang luar yang tidak tahu perasaan rakyat
dan kawula bala yang setia dan siap matimembela kehormatan kerajaan Sakra
penerus Pejanggik. MenurutPemban Bini Ringgit, sekaranglah waktu yang tepat
memanfaatkantidakrukunnya puri Singasari dengan para saudaranya.Demikianlah,
diam-diam Sakra mempersiapkan dirimenghubungi
berbagai pihak yang , diharapkan akan memberidukungan. Bahkan untuk bisa
menarik dukungan Sumbawa, Gowadan orang-orang pesisir pantai, Dewa Mas Panji
Komala bersama ibudan adiknya ditarik masuk , Sakra. Dalam usianya yang sangat
muda,sekitar 16 tahun, Dewa Mas Panji Komala diangkat menjadi raja,sebagai lambang pemersatu sekaligus sebagai
senopati perang.Gerakan dimulai dengan membersihkan wilayah timur. Desa-desa
yang bersikap setengah hati dalam memberikan dukungan,digempur dengan
kekerasan, para pemimpin beserta anak¬istrinya disandera dan dibawa ke
Sakra. Meskipun kaget, Karangasem bergerak
cepat. Mereka berhasil meredam dan menunda perselisihansesama mereka. Jika
benar-benar menang, pihak Sakra tidak akan pilih bulu untuk menghancurkan
saudara-saudara kerajaanKarangasem yang ada. Pihak Karangasem menduduki
Mendana,Mujur dan Kopang. Meskipun Mendana, Mujur dan wilayah
selatan berhasil dibersihkan kembali, akan tetapi Kopang dibuat sebagai benteng
pertahanan yang sangat kuat, sehingga Raden Bendesa diKopang tidak dapat berkutik.Terlalu muda sebagai pemimpin dan tanpa
wawasan sertastrategi perang yang mapan memang sangat berpengaruh
terhadapkualitas kepemimpinan Dewa Mas Panji Komala, terutama di
dalam pengambilan keputusan. Desa-desa yang telah dibebaskan
tidak diduduki, dan ketika gagal menembus Kopang, para pasukan Sakramalah
kembali pulang.Konsolidasi kekuatan hanyalah berbentuk mengumpulkanorang
sebanyak-banyaknya bertumpuk di desa Sakra tanpa gerakanlanjutan. Bebasnya wilayah timur dan terkumpulnya kekuatan
yang besar membuat mereka puas dan merasa diri telah menang. Nasihatyang
tua-tua karena terlanjur bergerak haruslah terus menyerangtidak digubris bahkan
dijawab: "Kalau memang benar Bali itu jantan,silahkan dia datang, kita
tunggu disini saja".Pusat desa memang ditata, dilengkapi petak jonggah
yangkuat. Puri yang ada sebelumnya diperbaiki, begitupula tempat tinggalibu
suri Pemban Bini Ringgit bersama sang raja Dewa Mas PanjiKomala. Memang benar,
Dewa Mas Panji Komala mempunyaikharisma yang sangat kuat, berwibawa dan
pemberani, namuncenderung nekat tanpa perhitungan. Terpaksalah yang
tua-tua bergerak sendiri dengan kekuatan terbatas mengusir kelompok-kelompok
kecil prajurit, Karangasem yang masuk mengganggu desa-desa yang telah
dibersihkan.Gangguan-gangguan itu merupakan strategi yang tepat agar Sakra
terus sibuk, sementara Karangasem mempersiapkan diri untuk serangan balik
yang mematikan. Sebaliknya di pihak Sakra malahmerasa puas, sibuk berpesta pora
mabuk-mabukan. Beberapa kali serangan besar yang dicoba Karangasem memang
selalu dapatdipatahkan, tetapi mereka tidak tahu bahwa pihak Karangasemsedang
mempersiapkan diri dengan prajurit yang lebih teratur dan profesional
serta dilengkapi dengan taktik dan strategi yang cukup jitu.
CKERUNTUHAN SAKRA (SAKRA
BEDAH)
Karangasem menyadari, kendati pun
Sakra yang semulahanya daerah kecil di wilayah kekuasaannya, akan tetapi
memilikiketangguhan yang lebih dibandingkan Pejanggik. Sakra sangat
solid,merupakan pedaleman tunggal dan tidak memiliki pedaleman lain
di bawahnya, oleh karena itu wilayahnya sqngat utuh. Maka tidak mudah
mengalahkan Sakra dengan kekuatan konvensional. Dengandemikian Karangasem
benar-benar mempersipakan diri. Berbagai perlengkapan senjata seperti
bedil dan kapal (dengan nama Sri Cakradan
Sri Mataram) dibeli dari Singapura. Selain itu, untuk menambahkekuatan didatangkan pasukan dari Karangasem dan
Kelungkung.Karangasem memerlukan persiapan sekitar tiga tahun untuk
dapatmelawan Sakra sambil melancarkan serangan-serangan kecil kewilayah Sakra.
Seolah-olah hanya kekuatan kecil itu yang dimilikiKarangasem, hingga saat itu
pun tiba.Serangan balik dilancarkan oleh Raja Muda Mataram A.AGde Karangasem.
Satu demi satu desa diserang oleh Karangasemyang dilengkapi senjata bedil. Tiap
desa yang dilalui penduduknyadipaksa menjadi tameng. Sebagai prajurit
profesional, mereka tidak langsung menusuk ke jantung pertahanan Sakra,
melainkanmengggelar strategi Sapit Urang untuk mengepung Sakra.Setelah melalui
Rarang, Suradadi, Padamara, maka pangkalandi Kopang dipindahkan ke Masbagik.
Setelah itu menaklukan PenedeGandor, mereka pun memasuki wilayah Surabaya.
Meskipun PeSiraga Perkanggo Surabaya yang perkasa itu melakukan perlawananyang
gagah berani, akan tetapi tidak berdaya menghadapi pasukanyang lengkap
bersenjata bedil. Keadaan itu memaksa Pe Siraga Lokasi desa Sakra memang
dipilih dengan pertahanandikelilingi oleh kali yang dalam di sebelah
timur, sisi selatan dan barat. Sedangkan
di sebelah utara berderet bukit-bukit sebagai benteng alam. Pasukan dari
Kelungkung setelah menyapu Mujur,Ganti, dan Beleka maju terus melalui
Jerowaru dan Mendana. Lalu berhenti
berkemah di sebelah barat sebelah kali Palung yang dalam.Di sebelah
timur tepatnya di bukit Selong, berkemah para prajuritPagutan dan Pagesangan.
Barulah kemudian pasukan induk menduduki
bukit-bukit di sebelah utara untuk perang urat saraf dimalam hari dengan
menggelar pesta dan mendatangkan penari Joget.A.A. Gde Karangasem menerapkan
strategi Gelar Perang Garuda Ngelayang. Para prajurit tameng yang terdiri
dari orang-orang Sasak,mereka juga ditugaskan untuk terus menerus membuat
gangguandengan serbuan setiap hari. Pengepungan yang berbulan-bulan
tanpaserangan besar-besaran benar-benar menyebabkan prajurit Sakramenjadi
frustasi. Orang Sakra yang tidak mengerti strategi perangmerasa tak
habis pikir ketika siang dan malam pihak Bali terusmenerus menembakkan bedilnya, Pipian Langit, dan ditertawakansebagai
orang kaya yang membuang-buang mesiu. Mereka tak mengerti strategi perang
urat saraf sementara bantuan yangdiharapkan dari Goa dan Sumbawa tak kunjung
datang karenakurang koordinasi.Akhirnya prajurit Sakra tak punya pilihan lain
kecuali keluar mengamuk tanpa aturan melawan prajurit-prajurit Sasak
sendiri yangdipergunakan sebagai tameng hidup oleh prajurit Bali.
Sementaraorang Bali sendiri berada pada
barisan belakang mempergunakansenjata lengkap. Pada pertempuran tersebut, Raden
Nuna GedeLancung beserta saudaranya gugur di sisi barat. Sementara di
sebelahtimur yang dipertahankan oleh Raden Benta, Raden Mombek, danRaden
Bentabonter juga mengalami nasib yang sama. Begitupuladengan pasukan induk di
sebelah utara, meskipun mampumerobohkan begitu banyak prajurit-prajurit Bali
akan tetapi jugamengalami nasib yang sama.Setelah banyak prajurit-prajurit
tangguh Sakra yang tewas, barulah prajurit-prajurit Bali maju dan memasuki
Sakra dengan membawa perlengkapan senjata lengkap. Puri yang hanya tinggaldan
dipertahankan oleh Pe' Siraga juga jebol dan diratakan dengantanah. Seluruh
bangsawan Sakra mati, kecuali para kanak-kanak yang sebelumnya
telah diungsikan ke Korleko. Pe Siraga sendiritewas
sementara Raden Bini Ringgit menyiapkan pusakanya danuntuk pertama kalinya
meminta ampun kepada suaminya sebelum puputan sabil. Raden Bini Ringgit
meminta bantuan pada suaminyauntuk menyelamatkan anaknya yang masih bertempur
di dalam desa,akan tetapi Karaeng Manajai menemukan putranya sudah tewas.Pemban
Bini Ringgit karena sudah sepuh dan tua gagal puputan sabil, dengan
mudah ia ditangkap dan ditahan sebagaisandra
yang sangat berharga di Taman Kelepug (Mayura) dandidampingi oleh anak tirinya.
Perang Sakra ini berlangsung padatahun 1824-1828M meluluhlantakkan Sakra. Perang ini disebut"Peresak".
Kerajaan Sakra dianggap runtuh dan hanya berumur 50tahun, terhitung sejak 1780 M hingga dengan 1828M. Setelahkekalahannya, pihak Sakra kemudian
menjalin dan membinahubungan baik dengan erajaan Karangasem.
BAB XIKERAJAAN KARANGASEM BALI DI
PULAU LOMBOK
BERDIRINYA BALI DI LOMBOK
Permintaan bantuan dari Arya Banjar
Getas memuluskan Karangasem untuk menanamkan pengaruhnya di Lombok. Sebenamya
sejak semula Bali ingin menempati pulau Lombok bagian barat dengan
mengirim rakyatnya secara besar-besaran.Kemenangan
yang diperoleh di Tanak Beaq dan adanya perjanjianTimur Juring dan Barat Juring berarti kerajaan Karangasem Bali memiliki
posisi yang semakin mantap di Lombok.Pada waktu Karangasem berkuasa penuh atas
Lombok,rombongan orang-orang Bali datang ke Lombok yang dipimpin olehtiga
serangkai yaitu I Gusti Ketut Karangasem adik raja Karangasems ebagai pimpinan rombongan, Pedanda Gde Ketut
Subali sebagai pimpinan agama, dan Mas Poleng sebagai pengurus
masalah-masalah pembangunan dan pertanian.Berdirinya kerajaan Singasari
(Karangasem Sasak) karenaorang-orang Bali
sudah semakin banyak di Lombok. Akhirnya, orang orang Bali di wilayah
kekuasaannya mendirikan beberapa buah desa yang merupakan kerajaan
kerajaan kecil seperti kerajaan Singasari (Karangasem Sasak) dengan rajanya Anak
Agung Ngurah Made Karang (1720 M), kerajaan Mataram, dengan rajanya bernama Keluarga Raja dan Para Bangsawan
Anak Agung Bagus Jelantik, Kerajaan
Pagesangan, dengan rajanya bernama Anak Agung Nyoman Karang, kerajaan
Pagutan, dengan rajanya bernama Anak Agung Wayan Sidemen, dan kerajaan
Sengkongo, dengan rajanya bernama Anak Agung Ketut Rai B.
BERKEMBANGNYA KARANGASEM BALI DI
LOMBOK
Kerajaan Karangasem bali menunjuk
wakilnya di Lombok yaitukerajaan Singasari (Karangasem Sasak). Hubungan antarakerajaan-kerajaan
berdasarkan asas kekeluargaan untuk mencapaikemakmuran dan kepentingan bersama.
Untuk memperkuat persatuan ini raja Singasari
mendirikan Pura Meru di Singasari pada
tahun 1774 M.Kerajaan Singasari bertindak sebagai ketua di dalam sebuah pemerintahan
federasi. Pagesangan biasanya berposisi sebagai Patihsedangkan Kediri dan
Sekongo dilebur menjadi bagian dari Pagutan,sedangkan Kuripan terpencil
sendirian.Adapun pemerintah kerajaan Singasari (1740-1838M) berturut-turut diperintah oleh tiga raja
dengan gelar yang sama yaituI Gusti Made Karangasem (I, II, dan III).
Pada masa inilah terjadigelombang
perpindahan orang Bali ke Lombok secara besar-besaran.Dalam menjalankan
pemerintahannya, untuk urusan ke bawahdiserahkan kepada para punggawa. Sedangkan
untuk menarik pajak kepada rakyat Sasak diserahkan kepada petugas
berasal dari sukuSasak. Sekongo' sebagai kota pelabuhan banyak dikunjungi pedagang irar. Hal ini dianggapnya sebagai
penghalang. Untuk menambah kas perbendaharan dan kekuasaannya, Singasari
menaklukan Sekongo'padatahun 1803M. Singasari mengangapdirinya lebih mampu
sehingga kerajaan yang lainnya tidak dibiarkanmaju.Raja Singasari mempunyai
empat orang anak, yang sulung bemama Dewa Cokorda, kemudian Anak Agung
Bagus Oka, Anak Agung Bagus Karangasem dan yang bungsu bemama Agung
AyuPutri yang dikawinkan dengan anak Raja Mataram. Sebagai pengganti Raja
Singasari, diangkatlah Dewa Cokorda yangdidampingi oleh patihnya Gusti Gde
Dangin.
.PERLAWANAN KEDIRI
Kesewenang-wenangan Singasari telah
memancing amarahKediri, sehingga secara diam-diam Kediri menyusun kekuatan dan
mempengaruhi Rincung Lilin, Penujak, Sakra, jerowaru, dan Kopang. Rencana pemberontakan ini dibocorkan oleh I Raspa. IRaspa adalah voorang kawula Kediri sebagai
pemegang gadai sawah Gde Banawi dari kaula Singasari. Pada 1804 M Singasari mengirim ekspedisi ke
Kediri.Rakyat Kediri yang tidak mau berperang pindah ke Pasengan. Kediri
mendapat serangan arah utara, selatan, dan barat. Pasukan Kediri dipimpin oleh
Sura Tresna dan Walamuka. sedangkan pasukan Singasari di bawah pimpinan
Wiryalunglungan dan Purusa Pakasutan. Pasukan Singasari terdesak mundur
sampai ke sungai Babak tetapi setelah
datangnya balabantuan dari Mataram, Pagesangan
dan Pagutan. Akhirnya Kediri dapat dikalahkan. SetelahKediri habis terbakar, Sura Tresna muncul dari utara dan mengangkat
senjata. la rela mati demi membela kehormatan dan kemerdekaan negerinya.
D.PERLAWANAN SAKRA
Didudukinya kerajaan Karangasem oleh
Bulelengmenyebabkan raja Karangasem I, Gusti
Gde Ngurah Lanang, pergimenuju Lombok dan mendirikan keraton di Gunung Sari
pada tahun1824 M. Hal ini menimbulkan
kecurigaan pada pihak Mataram danPagutan karena menganggap Raja Karangasem
tersebut akanmenempatkan seluruh Lombok di bawah kekuasaannya. Timbullahsaling
curiga yang kemudian berlanjut menjadi perselisihan.Kondisi ini dimanfaatkan
oleh pemimpin Sasak dari Sakrayaitu Mas Panji Komala. Pada tahun 1826 M,
Raja Sakramengumumkan perang melawan
Singasari (kerajaan KarangasemSasak). Ada beberapa hal yang menyebabkan
perlawanan Sakrayaitu: Pertama, Raden Suryajaya, seorang perkanggo
merangkaptelik (mata-mata), melakukan korupsi dan sangat takut kalaurahasianya
terbuka. Kedua, sebagian besar bangsawan Sakra gelisahkarena anak gadisnya akan
diperistrikan raja-raja di Mataram.Ketiga, sejak lama Mas Panji Komala
menantikan saat yang tepatuntuk mernaklumkan perang terhadap kekuasaan Bali
(Singasari,Mataram, Pagesangan, dan Pagutan) Permakluman tersebut ditolak oleh
Karaeng Manajai (ayahdari Mas Panji Komala). Penolakan tersebut karena
memangsebelumnya Mas Panji Komala lebih berpihak kepada ibunya. Sepertitelah
dikisahkan sebelumnya, salah seorang putra raja Goa bemamaKaraeng Manajai
diperintahkan untuk mencari jodoh dari kalangankeluarganya yang ada di Lombok.
Karaeng Manajai dibekali sebuahkeris pusaka dan sebuah cincin. Sesampai di
Lombok, KaraengManajai menghadap kepada dua orang bersaudara Meraja Kusumadan
Dewa Laki Orpa dan mengeluarkan pusaka tersebut. Ternyatakeris dan cincin
tersebut sangat cocok dimiliki.Akhirnya Karaeng Manajai dikawinkan dengan Dene
BiniRinggit (Putri Dewa Laki Orpa, Pemban Mas Hang Pijot). Dari perkawinan
tersebut, lahirlah dua orang anak bernama Dewa MasPanji Komala dan Dene' Binti
Nyanti. Dewa Mas Panji Komalaterlahir sebagai penentang kekuasaan Bali di Gumi
Sasak. KaraengManajai kawin lagi dengan orang Mate'naling yang bernama
Bungasehingga hubungan dengan Dene' Bini Ringgit semakin renggang.Oleh sebab
itu, anak-anaknya memihak kepada ibunya. Inilah yangmenjadi latar belakang
mengapa nasehat Karaeng Manajai tidak diindahkan oleh Mas Panji Komala
yang berakhir dengankehancuran Sakra.Penolakan tersebut tidak menghalangi
keinginan Dewa MasPanji Komala untuk tetap berperang melawan Singasari.
Dewa MasPanji Komala memproklamirkan diri
terbebas dari Karangasem.Raden Suryajaya menggerakkan bala bantuan dengan
mangajak danmengintimidasi desa-desa Suradadi, Kopang, Rarang, Batukliang,dan
Praya.Rencana penyerangan Sakra ke Singasari, Mataram, Pagutandan Pagesangan
terdengar oleh Singasari. Akhimya perselisihan yangterjadi segera dihentikan
untuk bersatu melawan kerajaan Sakra. Bala bantuan dari pulau Bali
didatangkan. Pada saat itu, raja Singasari berjanji, bahwa apabila
kerajaan Sakra dapat dikalahkan maka daerahLombok akan dibagi-bagi kepada
kerajaan-kerajaan, desa-desa, danorang-orang yang membantunya. Pada tahun 1826
M pecahlah pertempuran antara Sakradengan
Karangasem Lombok di Kopang. Pasukan Sakra terpukulmundur dan Kopang dijadikan
lautan api oleh Singasari. Setelah itu pasukan Singasari beserta sekutunya
bergerak ke pusat pertahananSakra. Bantuan dari Karaeng Manajai, Raja Abubakar
dan RajaMenjeli dari Sulawesi tak kunjung datang karena tertahan oleh banyaknya penjagaan di masing-masing
pelabuhan. Bantuan terpaksamendarat di Labuan Lombok akan tetapi didesak
mundur sampaiSumbawa. Sakra terkepung dari
segala arah. Pemban Aji berusahauntuk membuka kepungan musuh dengan melakukan
serangan kedesa-desa tetapi tidak berhasil dan terdesak, kemudianmengundurkan
diri ke Patondang.Pada saat yang sangat kritis, Dewa Mas Panji Komalamenyerukan
jihad fisabilillah. Pasukan Singasari dan sekutunyaakhirnya dapat dihalau
mundur sampai ke Masbagik. Dengan adanyakemenangan yang gemilang ini membuat
Dewa Mas Panji Komalamabuk kemenangan dan membuat suatu kekeliruan.
Semua prajuritnya menjadi pengecut dan tidak berani menghadapi
musuh,sehingga pada penyerangan berikutnya, Sakra dapat dikalahkan.Dewa Mas
Panji Komala menghilang dan ibunya Dene' Bini Ringgit ditangkap dan ditawan di
Taman Kelepung Singasari (TamanMayura).Sesuai dengan janji yang diikrarkan oleh
raja, setelah peperangan usai, maka daerah kekuasaan dibagi dengan
perincian berikut: (1) Mataram diberikan desa-desa yang berada di sebelahtimur
sungai Babak, (2) Pagesangan diberikan
desa-desa Suradadi,Suralaga, Kembang Kuning, dan desa Surabaya, (3)
Pagutandiberikan desa-desa seperti Batujai,
Batukliang, dan Batutulis, (4)Sedangkan sisanya adalah wilayah kekuasaaan
Singasari.
E.RUNTUHNYA SINGASARI
Setelah perang Sakra, ternyata perselisihan lama kembalitersulut yang mengakibatkan terjadinya perpecahan
antar merekasendiri. Di sisi lain, ketikakerajaan Gunung Sari
dipersatukan dengan kerajaan Mataram oleh kerajaan Singasari. Kerajaan Mataram
tidak dapat menerima keputusan
tersebut. Tindakan sewenang-wenangserta adanya gejala untuk menghapus
kerajaan-kerajaan kecilmenyebabkan pihak Mataram mulai mendekati dan
mempengaruhidesa Kopang, Batukliang, Praya, Sakra dan lain-lain
untuk menggempur Singasari. Secara
umum dapat dikatakan bahwa, penyebab keruntuhan kerajaan Singasari sebagai
berikut:1.Masing-masing kerajaan
tersebut merasa paling baik.
2Tindakan Dewa Cokorda
yang kurang baik seperti: perbuatanyang tidak senonoh dengan saudara kandungnya
sendiri.Kemudian, selalu merusak serta merampas daerah kerajaanMataram dengan
membuat hutan perburuan baru yangmempersulit rakyat Mataram mencari kayu dan
alang-alang.Pemerintahannya juga kurang adil sehingga menyebabkanKopang dan
Praya lebih dekat dengan pihak Mataram daripadaSingasari.
3Kebencian Pagesangan
kepada Singasari karena hampir semuakeluarga Raja Pagesangan tewas. Hanya
seorang yang dapat lolosdan melarikan diri ke teluk di Sumbawa.Ketika terjadi
perebutan wilayah antara Penujak (termasuk wilayah Singasari)
dengan desa Kateng (termasuk wilayahMataram),
maka pada tahun 1838M, raja Mataram memaklumkan perang kepada
Singasari. Maklumat tersebut ikut mempengaruhi desa Batukliang, Kopang, Praya
dan Sakra. Selanjutnya kerajaanMataram
dibantu oleh kerajaan Pagesangan dan Pagutan. Mereka juga didukung oleh
Kapten King, pedagang Inggris dan nakhoda kapal yang bernama Ismail. Kemudian
Karangasem Bali jugamendatangkan 6.000 pasukan untuk membantu Mataram.
Sedangkan pihak Singasari dibantu oleh Lange (pedagang Denmark) danseorang
pedagang dari Skotlandia.Dalam peperangan tersebut, Mataram berada dalam
keadaan kritis setelah tewasnya Raja Sepuh I Gusti Karangasem III di Rumak.Pada
saat itulah Sakra bergabung dengan Kuripan membantuMataram dalam menggempur
Singasari. Kerajaan Singasari dikepungdari segala jurusan, seluruh penghuni Singasari
melakukan puputan di Sweta. Dalam peperangan ini, istana Singasari
dibakar dan semua keluarga raja tewas
kecuali dua orang anaknya yang masih kecil,seorang perempuan dan laki-laki,
mereka kemudian dibawa keKarangasem Bali. Sedangkan Gusti Gde Dangkin, Patih
Singasari,tewas di Pamotan. Kerajaan Singasari menyerah kalah terhadap kerajaan
Mataram pada tahun 1839 M.
KERAJAAN MATARAMA.
BERDIRINYA MATARAM
Kekalahan Singasari telah mengangkat derajat kerajaanMataram. Orang-orang yang membantu Mataram
diberi hak otonom serta diangkat menjadi pejabat, seperti Gusti
Wanasari,Gusti Gde Wanasara, SangWahayan Lebah yang diangkatmenjadi Punggawa
dan.SangBonaha yang diangkat menjadiPatih.Pada tahun 1839 M SangBonaha dipengaruhi oleh Langesehingga
berbalik melawanMataram. Sementara untuk membunuh sang Bonaha
sangatlahsulit karena ia konon sakti mandraguna. Namun raja tidak
kehilangan akal, ia mengancam bangsawan
Batujai dan akan diturunkan kastanya jika dalam waktu3 bulan
tidak mampu membunuh Sang Bonaha. Sehari sebelum ancaman berakhir Mamiq Salim berhasil membunuh Sang Bonahayang A. A.
Ketut Karangasem dikatakan sakti mandraguna.Dari kalangan orang Sasak, Dene'
Batu Laki dan Dene' LakiGaliran dari Kuripan diberikan hak otonomi di bagian
sebelah timur sungai Babak dan sungai Belimbing. Begitupula Kopang,
Mantang,Rarang, Praya diberi hak otonomi tanpa membayar pajak keMataram
B.BERKEMBANGNYA MATARAM
Kerajaan Mataram sebagai penguasa
tunggal di pulauLombok berturut-turut diperintah
oleh tiga raja. Raja yang pertamaAnak Agung
Ketut Karangasem IV (1838-1850 M),
yangmengkonsolidasikan Mataram sebagai kerajaan tunggal yang bercorak
sentralistik dan represif. Raja kedua adalah Anak AgungMade Karangasem (1850-1872M), di bawah raja inilah dilakukanrenovasi atas
Taman Kelepug menjadi Taman Mayura. Dibangun pula Pura Meru, Tamaiq
Suranadi, Lingsar, dan dirintisnya pembangunan Taman Narmada yang diberi
ukir kawi dan selesaitahun 1866 M. Kemudian Cakranegara (negara yang sudah
bulat bersatu) ditata sebagai pusat pemerintahan. Raja terakhir yang
paling bungsu adalah Anak Agung Gede Ngurah Karangasem (1872-1894M), yang dinobatkan sebagai raja dalam usia 70
tahun lebih.Raja Mataram mengawini Dende Aminah dan namanyadiganti manjadi
Dende Nawangsasih (Nawang artinya tahu, Sasihartinya bulan). Perkawinan
tersebut konon berdasarkan petunjuk gaib. Dende Aminah alias Dende
Nawangsasih terkenal sangat taat menjalankan agamanya, dia sangat berpengaruh
kepada suaminya, sehingga diizinkan untuk mendirikan sebuah masjid yang
dibangun dekat Taman Mayura. Dia diperkenankan juga mendatangkan seorang guru
agama.Gurunya bernama Guru Baok alias Haji Moh. Yasin dari Kelayu. Dende Aminah
memiliki penasehat spiritual dari Arab bernama Sayid Abdullah. Dari
perkawinan dengan raja Mataram ini kemudian lahir seorang anak bernama Gapul
atau Imam Sumantri yang terkenal sebagai Datu Pangeran.Kerajaan Mataram
mencapai puncak kejayaannya, karena dengan mudahnya memerintah orang Sasak
untuk ngayah membangun berbagai tempat peribadatan tetapi banyak pula perkanggo
Sasak menjadi kaya raya. Pada saat ini, Mataram mengubah nama Singasari menjadi Cakranegara (negara yang bulat).Orang
Islam bebas beribadah bahkan di Ampenan dibangun sebuahmasjid. Selain itu,
didatangkan pula guru qur'an dan hadits. Mataram menjadi penguasa seluruh
Lombok, termasuk mempersatukan kerajaan-kerajaan yang dulu dibagi-bagikan,
yaitu,kerajaan Pagesangan, Pagutan dan Kediri. Kemudian keraton baru dibangun
di tempat bekas keraton kerajaan Singasari, dan dinamakan Puri Ukir Kawi yang
dihuni oleh A.A. Gde Ngurah Karang Asem dibantu oleh seorang anaknya yaitu A.A.
Made Karangasem, sedangPuri Mataram dihuni oleh anaknya yang lain yaitu A.A.
KetutKarangasem, sang putera mahkota calon pengganti ayahnya.
CSISTEM PEMERINTAHAN
MATARAM
Pada awalnya, susunan pemerintahan
Mataram adalahsebagai berikut:Berbagai ketentuan yang berlaku:
1.Punggawa atau
perkanggo diangkat dan diberhentikan oleh raja, berdasarkan keturunan
disamping kecerdasan dan keberaniannya.
2Pemekel dan keliang
diangkat perkanggo oleh penggawa, berdasarkan keturunan dan wibawa di
dalam masyarakat dan atasnasihat pemuka masyarakat.
3Penghasilan perkanggo
atau penggawa berasal dari pemberianizin tanah yang tidak terbatas kepada
rakyat yang dikerjakansecara gotong royong atau sebagai penggarap.
4.Bagi perbengkel dan
keliang mempunyai tanah pecatu, yangdapat dibedakan atas pecatu pusaka dan
pecatu mider.
5.Soal perselisihan antara wilayah masing-masing punggawa, perkanggo, perbekel, dan keliang, diberikan
wewenang untuk menyelesaikannya sendiri. Jika tidak dapat
diselesaikan sendirimaka harus diajukan ke
struktur yang lebih tinggi.
6.Perkanggo dan punggawa
diberikan wewenang untuk mengatur dan menyelenggarakan pemerintahan pada
wilayah masing-masing.
7.Perkanggo juga
diberikan wewenang dan diwajibkan untuk mengumpulkan upeti/ membayar pajak
bentuk natura. Rakyatyang diwajibkan membayar upeti hanyalah golongan yangmemiliki
tanah. Untuk pekerjaan pembuatan, perbaikan ataupun pemeliharaan jalan, rakyat Sasak jugalah yang diwajibkanmelakukan ngayah.
Ngayah adalah sejenis kerja rodi. Rakyatdisuruh membangun berbagai tempat
ibadah, jalan¬jalan, jembatan, rumah-rumah para raja maupun orang Bali.
Selain itu juga sering kali diikutkan berperang membela/membantukerajaan
bila diperlukan
PERANG MATARAM-PAGUTAN
Salah seorang putra raja Mataram yang
sudah dewasadilamarkan seorang putri bernama Ayu Bulan dari Pagutan. Akantetapi
lamaran tersebut ditolak oleh pihak Pagutan. KeberanianPagutan menolak lamaran
tersebut karena dijanjikan bantuan olehKuripan. Apabila terjadi peperangan
melawan Mataram, pihak kuripan bersedia membantu Pagutan. Kerajaan Mataram
merasadilecehkan oleh peristiwa tersebut, akhirnya peperangan pun
tak dapat dihindari. Pada tahun 1839
M, Raja Pagutan, Gusti Ketut Putradengan
beberapa orang keluarganya tewas. Hingga perang usai, bantuan dari Raja
Kuripan Dene' Laki Batu tidak kunjung dating
E.PENGHANCURAN KEKUASAAN SASAK
Peristiwa peperangantersebut sangat disesalkan olehMataram.
Semua itu terjadikarena ulah Kuripan.
AkhirnyaMataram mencabut hak otonomiyang diberikan kepada seluruhdesa-desa termasuk Kuripan,Praya, Kopang,
Mantang, Rarangdan lain-lainnya. Mataram beranggapan bahwa pemberianotonomi itu pada akhirnya
akanmenimbulkan malapetaka bagi pemerintahan Mataram Mataram menjadi
sangat hati-hati karena ia menyadari betul apabilakekuatan Sasak bersatu di
bawah kekuatan Islam maka bisamenimbulkan malapetaka bagi Mataram. Kemudian
Matarammelakukan upaya adu-domba.1.Peperangan
KuripanSiasat tersebut kemudian mulai dijalankan. Satu persatukerajaan
Sasak ditaklukan. Pertama diawali dari Kuripan. Kuripandiundang oleh Mataram
akan tetapi Dene' Laki Batu dan Dene' BatuGaliran
membawa para patih dan punggawa. Dalam pertemuantersebut pihak Mataram
menyerahkan wilayah sebelah timur sungaiBelimbing
menjadi bagian dari kekuasaan Kuripan, sedangkanwilayah sebelah barat sungai
itu akan dikurangi. Kuripan mintawaktu untuk berpikir. Setelah pulang mereka
sepakat untuk menolak permintaan tersebut. Pada undangan yang kedua
Dene' Laki Batu danDene' Laki Galiran dapat dibunuh pada tahun 1840 M.
WilayahKuripan diperintah langsung oleh
kedua putri Dene' Laki Batu,masing-masing Dende Rada dan Dende Sumekar
yang selanjutnyadibawa ke Mataram,
sedangkan anak laki-laki Dene' Laki Batumenghilang.
Perang Praya I
Penaklukan selanjutnya diarahkan ke Praya yang dipimpinoleh Raden Wiracandra. Berkali-kali Raden
Wiracandra ke Mataram,tetapi setiap kedatangannya selalu membawa pengiring yang
sangat banyak dan bersenjata lengkap. Praya sudah menyadari
bahwamalapetaka bagi dirinya hanya menunggu giliran saja. Praya sudahtidak
tahan lagi memelihara persahabatan dengan Mataram.Beberapa hal yang menjadi
sebab perang Praya I ini antaralain:a.Kerajaan
Mataram merobek-merobek (melanggar) perjanjianantaraArya Banjar Getas dengan I
Gusti Ketut Karangasem. b.Daerah kekuasaan Banjar Getas sejak lama
telah digerogotisedikit demi sedikit dengan mendirikan desa-desa otonomdibawah perintah langsung dari Mataram c.Dalam usahanya untuk menguasai seluruh Lombok,
KerajaanMataram selalu menjalankan politik adu domba antara para pemimpin
Sasak. d. Raden Wiracandra difitnah akan menyerang Mataram.Usaha terakhir
Mataram untuk menaklukkan Praya secarahalus, adalah dengan melamar putri Raden
Wiracandra yang ditolak oleh Praya. Maka untuk menyerang Praya, raja
Mataram menghasut desa-desa tetangganya untuk memusuhi Praya.Akibat hasutan
Mataram itu, seolah-olah Kopang dan Batukliang itu menjadi musuh utama bagi
Praya, maka Prayamenyerang Batukliang dan Kopang. Kedua desa itu
mendapat bantuan dari Mataram di bawah pimpinan Ratu Gde Wanasara yangdidampingi
oleh I Made Rai dan Gusti Made Kaler. Untuk menghindari korban yang lebih banyak, terutama anak-anak dan wanita,
maka raja Mataram memerintahkan supaya Praya ditunggu di perbatasan Praya
dan Batukliang. Wilayah Praya dikepung oleh pasukan Batukliang, Kopang dan
Mataram serta diperkuat pasukandari Batujai, Suradadi, Penujak, Jonggat Puyung,
Rarang, dan Sakra.Hampir setengah tahun lamanya terjadi perang tiada
berkesudahan,sehingga menimbulkan bencana kelaparan. Beberapa orang pasukanyang
keluar untuk mencari makanan dibunuh oleh para musuh. Halitu menyebabkan Raden
Wiracandra dan pembantunya gelisah.Mereka bertekad untuk perang fisabilillah.
Pada peperangantersebut, Raden Wiracandra tewas. Pasukan rakyat yang fanatik,dibawah
pimpinan Haji Umar menjalani perang fisabilillah.Semuanya gugur di medan
perang. Raden Tunggul, putra dari RadenWiracandra
dapat meloloskan diri dan pergi ke Bugis. Para putri- putri Raden
Wiracandra dan tawanan yang lain dan sebagian lagi dibuang ke Bali dan Tanjung
(Lombok Utara), beberapa dari merekaada pula yang dibunuh. Sejak itu Praya
berada di bawah kekuasaanAnak Agung Gde Ngurah, raja Karangasem. Sedangkan di
Praya diangkat seorang pimpinan dari keturunan Banjar Getas bernamaMamiq
Sapian.Hancurnya kerajaan Praya menambah martabat Kopang danBatukliang.
Hal ini tidak menyenangkan raja Mataram. Politik pecah-belah terus dijalankan. Beberapa tahun setelah perang
Praya pertama, Jero Wirasari pimpinan Kopang, dipanggil ke Mataram.Ketika
Jero Wirasari berangkat bersama para pengiringnya, iadidakwa dan difitnah akan
memberontak ke Mataram. Rajamemerintahkannya untuk ke Pemenang (Lombok Utara)
dan tanpadisadari kemudian dikeroyok dan dibunuh oleh pasukan Mataram di bawah pimpinan Gusti Ketut Ning. Jenazahnya
dimakamkan oleh para pengiringnya di Pemenang. Sejak saat itu
Kopang mengalamikemunduran.Rencana Raja
Mataram untuk menguasai desa demi desasemakin menjadi jadi, sehingga ia tidak
lagi membedakan kawanatau lawan, yang penting tujuannya tercapai dengan mudah
dancepat. Satu-persatu sekutunya dihancurkan. Hal ini sangatmenggelisahkan para
pemimpin Sasak. Mereka tidak dapat bersatuakibat politik Mataram yang sangat
cerdik.Lima bulan setelah Kopang, tiba giliran Batukliang menuaimasalah. Raden
Sumintang diminta datang ke Mataram. Para bangsawan dan pembantunnya
melarang beliau datang ke Mataramuntuk memenuhi surat panggilan dari Anak Agung
Mataram itu.Setelah tiga kali surat diterima dan tidak dihiraukan juga;
makaMataram mengirim pasukan di bawah pimpinan Gusti Made Sangkauntuk menangkap
Raden Sumintang dalam keadaan hidup atau mati.Agar Batukliang tidak bernasib
seperti Praya, Raden Sumintangmenyerahkan diri di Aik Gering kepada pasukan
yang akanmenangkapnya. Disitulah beliau dibunuh oleh Gusti Made Sangka.Melihat
Radennya dibunuh, para pengiringnya bernama Tati'Engkis tidak dapat menahan
diri lalu mengamuk. Tetapi baru dapat menewaskan seorang musuh, ia pun
tewas. Jenazah RadenSumintang dimakamkan di
Batukliang.
Perang Kalijaga
- Sebab-Sebab TerjadinyaSebelum dilantik menjadi raja, AnakAgung Gde Ngurah Karangasem berfikir bagaimana cara agar dua golongan yang berbeda agama bisa berdamai. Atas petunjuk gaib dalam pertapaan di Batu Bolong, ia bermimpi saat itu kejatuhan bulan di Kalijaga. Anak Agung Gede Ngurah Karangasem bersama Gusti Gde Wanasara kemudian melamar Dende Aminah dari Desa Kalijaga Lombok Timur. Dende Aminah dipercaya sebagai pemegang Wahyu Kedaton Selaparang.Dende Aminah merupakan putri dari Dea Guru, seorang pemuka Islam yang terkenal shaleh. Baliau adalah saudara dari DeaMeraja, pemimpin desa Kalijaga. Dea Guru dan Dea Meraja menolak lamaran itu karena sudah dijanjikan bantuan oleh Raja Amir dari Desa Mamben dan Raden Kardiyu dari Korleko bila nantinya diserang oleh Mataram.Anak Agung Gde Ngurah berkirim surat kepada Dea Gurudan Dea Mraja untuk datang ke Mataram, tetapi undangan itu ditolak, karena datang ke Mataram berarti mati. Penolakan surat tersebut sangat menyakitkan hati raja. Maka siasat lamapun dijalankan, "Pecah dan Kuasai".
- Perlawanan KalijagaAtas berbagai pertimbangan, akhirnya surat pemanggilan tersebut dipenuhi. Maka diutuslah Raden Kardiyu dim Raden Amir ke Mataram. Sesampainya di Mataram, mereka diterima oleh Patih Gusti Wanasara. Meskipun tanpa bukti, mereka dituduhmemberontak. Kemudian mereka diikat dan dibawa ke Sema(Kuburan Bali) untuk menjalani hukuman mati. Ternyata merekatidak mempan senjata. Gusti Wanara melaporkan kejadian yang sangat aneh ini kepada Raja. Rajapun mengampuni keduanya dengan syarat agar supaya mereka berdua bersedia menangkap Dea Raja dan Dea Guru dalam keadaan hidup atau mati. Demikianlah, Mamben dan Korleko pun menyerang Kalijaga. Namun serangan itu dapat ditahan oleh Kalijaga. Raden Amir dan Raden Kardiyu tersadar, bahwa mereka harus berpihak kepada Kalijaga. Akhirnya mereka pun berbalik melawan Mataram. Mereka berencana menyerang kedudukan Mataram di Pringgasela dengan beberapa strategi: -Dari Barat Daya dipimpin oleh Dea Mraja dibantu oleh Raden Kardiyu, Mamiq Lisah, Mamiq Putra, Pun Kebiandan Raden Nuna Darmasih.-Dari Arah Timur dipimpin oleh Dea Guru dibantu ol,eh Raden Amir, Pe Sumping, Mamiq-Dalu, Papuq Lokah, Amaq Kedian, Mamiq Mesir, dan Pe Rumah.Ketika peperangan berlangsung, RadenAmir dan RadenKardiyu ingat janjinya sehingga berbalik melawan Kalijaga. RadenAmir, Raden Kardiyu, Pe Sriyaman yang membela Mataram memukul mundur pasukan. Kalijaga untuk kemudian membakar Kalijaga. Dea Meraja dan puterinya Raden Muna Darmasih melarikan diri naik perahu ke Bima, sedangkan Dea Guru bersama putrinya, Dende Aminah dan beberapa orang pengiringnya bersembunyi di dalam sebuah goa di hutan Bungus Bawi, namun musuh dapat menemukannya, sehingga mereka dapat dibunuh.
F.MATARAM MENEGAKKAN
KEKUASAAN
Sistem pemerintahari yangdigunakan
pada masa itu adalah pemberian hak otonomi terbataskepada desa di wilayah
Timur Juring. Setiap desa mengangkat para
pemuka desa untuk memungut upeti dan
pajak, tetapimereka mendapat pengawasanlangsung dari seorang Bali.Untuk
memantapkan danmenegakkan kekuasaannya, Anak Agung membuat peraturan- peraturan
sebagai berikut:
1.Peraturan tentang
pertanahan.
2Menghapus gelar
"Raden" bagiorang Sasak.
3Menghapus prasasti dan
silsilah bagi orang Sasak.4.Memperluas
perjudian sabung Ayam. 5.Pembagianhartapeninggalandidasarkanpatriarkat(dalam pengertian
bahwa jika seseorang meninggal dengan tidak mempunyai anak laki-laki, maka
harta peninggalannya itumenjadi hak milik raja).6.Pemberian gelar "Jero" bagi pimpinan
Sasak.7.Pemerasan tenaga kerja untuk
pengabdian kepada raja.
G.RUNTUHNYA KERAJAAN
MATARA
Atas kondisi tersebut, parapemuka SasakmemintapemerintahHindia-Belanda untuk ikut campur dalam menangarii
perangLombok. Setelah menerima permintaan bantuan persenjataan bagirakyat
Sasak, pemerintah Belanda mengirimkan utusannya untuk melihat secara
langsung keadaan orang-orang Sasak. Dalam peninjauannya di Pulau
Lombok itu, Liefrinck melaporkan keadaanyang
sesungguhnya, yaitu terjadi berbagai penderitaan sepertiterjadinya bencana
kelaparan dan wabah penyakit yang menimpaorang-orang Sasak.Laporan dari
Liefrinck, utusan pemerintah Belanda tersebut,sangat
berpengaruh atas pemerintahan dan kekuasaan Bali diLombok. Laporan ini
ditanggapi dengan sangat teliti oleh pemerintahBelanda di Batavia. Belanda pun sangat perlu untuk ikut
campur menyelesaikan perang Lombok.Belanda berupaya untuk mempertemukan
orang Sasak danMataram, akan tetapi menemui jalan buntu. Akhirnya
Belandamengeluarkan ultimatum yang memberatkan Mataram. Padamulanya Mataram
menolak permintaan tersebut, akan tetapikemudian meminta menunda jawaban. Pihak
Mataram selalumengulur-ulur waktu. Melihat gelagat tersebut, Belanda
mendaratkan pasukannya di Ampenan. Maka man tidak mau, ultimatum
tersebutharus diterima.Setelah itu, Belanda menggelar pasukannya danmemindahkan
markasnya di tanah lapang di muka Pura Meru agar pembicaraan berjalan
cepat dan lancar. Belanda memaksa pihak Mataram untuk menandatangani surat
perjanjian yang disaksikanoleh pemuka-pemuka Sasak. Jenderal Van Ham menemui
para pemuka Sasak tersebut di Sisik Labuhan Haji, dan meminta merekaagar
datang ke Cakranegara. Akan tetapi pemuka-pemuka Sasak menolak undangan
tersebut. Setelah mendapat penjelasan secaralangsung dari Panglima
pasukan, akhirnya para pemuka Sasak menyepakati
untuk datang ke Mataram dengan mengirim dua orangutusan.Adapun isi perjanjian
antara Mataram dan Belanda yangtertanggal 7 Juni 1843
M sebagai berikut:1.Mataram mengakui
kedaulatan Belanda atas pulau Lombok.
2Mataram tidak lagi
melakukan hak adat tawan karang.
3Mataram akan melindungi
kepentingan perdagangan Belanda.4.Mataram
tidak lagi kontak atau melakukan perjanjian dengan bangsa kulit putih
lainnya.5.Sebagai imbalan-Mataram
diberi hak otonomi penuh olehBelanda dalam melaksanakan pemerintahan di Lombok.Kedatangan
utusan Sasak tersebut justru meninggalkan permasalahan
baru. Mereka justru meninggalkan tempat perundingandan memulai peperangan.
Keadaan ini menyebabkan banyak pasukanBelanda meninggal, salah satunya Jenderal
Belanda adalah JenderalVan Ham.Pada tahap selanjutnya, Belanda mengirim
ekspedisi yangsempurna dan melakukan penyerangan terhadap Mataram
dari berbagai penjuru. Serangan Pada tahun 1894 M tersebut berhasilmenghancurkan dan membakar puri hingga hampir
rata dengantanah. Mataram kemudian dapat ditaklukkan.Peristiwa penting yang
terjadi pada waktu itu ialahditemukannya keropak(naskah lontar) Desawarnama
yang kemudianterkenal dengan nama Negarakertagama. Menurut Brandes, naskahini
diketahui sebagai satu-satunya naskah yang berisi gambaran paling lengkap
tentang kerajaan Majapahit.(Secara umum sebab-sebab kekalahan Mataram, akan
dijelaskan pada Perang Lombok, Bab berikutnya)
BAB XIIIPERANG LOMBOK A.
LATAR BELAKANG PERANG LOMBOK
Dikeluarkannya berbagai peraturan oleh kerajaan Mataram yang bertujuan untuk memantapkandan menegakkan
kekuasaannya, telah membawa kesengsaraan dan penderitaan bagi
rakyat Sasak. Adapun peraturan tersebut di antaranya:(1) peraturan tentang pertanahan, (2) MENGHAPUS GELAR "RADEN" BAGI ORANGSASAK,
(3) MENGHAPUS PRASASTI DAN SILSILAH BAGI ORANG SASAK, (4)memperluas perjudian
sabung ayam, (5) pembagian harta, peninggalan,
(6) pemberian gelar "Jero" bagi pimpinan Sasak, (7) pemerasan
tenaga kerja untuk pengabdian kepada raja.S ebelumnya, peperangan demi
peperangan dilakukan oleh orang Sasak untuk menyerang orang Bali tetapi tidak
pernah berhasil karena tidak ada persatuan. Peperangan tersebut adalah:1.Peperangan Praya I, yang dipelopori oleh
keturunan Arya Banjar.2.Peperangan
Kopang dengan gugurnya seorang pahlawan Sasak Mamiq Mustiasih, adik dari
Mamiq Mustiaji.3.Peperangan
Batukliang dengan gugurnya pemuka desa Batukliang Jero Ginawang.4.Peperangan Sakra yang dipimpin oleh Mamiq
Nursasih dan TuanGuru Haji Ali.Peristiwa-peristiwa tersebut
mengakibatkan kekuasaan Bali diLombok
semakin melemah, karena di sisi lain mereka juga disibukkan dengan mengirim
bala bantuan ke Karangasem Bali yang sedang berperang dengan kerajaan
Klungkung.
B.PERLAWANAN PRAYA
Pada tanggal8Agustus 1891
M (2Muharram 1309 H)Mataram Guru Bangkol (Guru Ismail) bergerak
menuju medan pertempuran di Pakukeling dekat Kediri. Adapun
sebab-sebab pemberontakan Praya adalah: (1) pemerintahan Mataram
semakinsewenang-wenang, (2) dendam
sej ak Perang Praya I, (3)terbunuhnya
seorang ulama bernama Guru yang oleh perbekel Bali diPraya tanpa kesalahan yang
nyata. Dari sebab tersebut, yang palingmenyakitkan adalah sebab yang ketiga,
ketika Guru Bangkolmeminta keadilan, ditolak oleh raja Mataram, maka diputuskan
untuk mengangkat senjata.Pertempuran di Pakukeling, pasukan Guru
Bangkol berhadapan dengan pasukan A.A.
Made Karangasem, putra sulungAnak Agung Gde Ngurah Karangasem. Pada pertempuran
tersebut pasukan Bali dengan persenjataan yang lengkap dapat menghalauGuru
Bangkol sampai ke Praya (H. Lalu Lukman,2007). PasukanBali melanjutkan penyerangan, akan tetapi Praya
telah dikosongkan.Semua pasukan mengungsi ke desa-desa di sekitamya, kecuali:
GuruBangkol, Mami, Sapian, Haji Yasin, Mami' Diraja, Amaq Gewar,Amaq Semain,
dan seorang lagi, Amaq Tombok yang tetapmempertahankan masjid Praya.Kota Praya
tetap dikepung, namun ketujuh orang yangmenjaga masjid berganti-ganti untuk
memerangi musuh yangmengepung masjid. Jika sudah lelah melayani musuh, lalu
digantidengan yang lain. Selama berminggu-minggu orang Bali mengepungmasjid
Praya, namun tidak dapat juga direbut. Orang-orang Balitidak berani maju dan selalu mengandalkan orang-orang Sasak yangmasih
setia kepada mereka untuk menjadi pemuka dalam pertempuran.Sebuah keanehan
terjadi, meskipun dikepung selama berminggu-minggu oleh pasukan Bali
beserta bantuan pasukanSasak, mereka tetap tidak mampu menguasai Praya.
Sebenarnya strategi yang dipergunakan oleh tujuh pahlawan tersebut adalahdengan
membuat sebuah bubungan yang digerak-gerakkan olehorang-orang bersenjata,
sehingga semuanya tampak bergoyangdahsyat.Akhirnya secara
berangsur-angsur, rakyat yang telahmengungsi
kembali memasuki kota untuk mempertahankan kotaPraya. Hal ini menimbulkan
kecurigaan Anak Agung Made terhadapkesetiaan pasukan Sasak yang
membantunya.Karena kesal, ia mengeluarkan ancaman: jika pemberontakanPraya
selesai, maka semua Haji, semua Guru, dan semua pemukaSasak akan dimusnahkan.
Sedangkan yang lainnya akandiseberangkan ke Bali dan ditempatkan di
lereng-lereng gunung danhutan di Bali. Ancaman tersebut secara berturut-turut
dilakukanterhadap:1.Praya.Memanggil
Mamiq Ardita yaitu keluarga dari Guru Bangkoldengan tuduhan yang dibuat-buat
kemudian disingkirkan.2Batukliang.Memanggil
Mamiq Wirata (Jero Buru) keluarga MamiqGinawang karena tidak lagi dianggap
setia kepada raja Bali, laludibawa ke Cakranegara dan semuannya dibunuh.3. Kopang.Mamiq Mustiaji dari Kopang dan Mamiq
Mustiasih besertadua orang pengikutnya yang bernama Haji Husen alias GuruImam
dan Jero Ginawa alias Mamiq Ramelah. Tetapi merekadapat meloloskan diri pulang
kembali ke Kopang.4.Sakra.Tuan Guru
Haji Ali dari Sakra, yang setia membantu Anak Agung Made dalam menyerang
Praya, tetapi beliau mampumeloloskan diri pulang ke Sakra.
CPERSATUAN SASAK
Kegagalan-kegagalan yang selama ini
dialami oleh rakyatSasak ternyata karena memang belum adanya persatuan. Melalui
perundingan di Kopang akhirnya mereka mau bersatu untuk menata dan
menyusun strategi serta melakukan perlawanansecara
menyeluruh terhadap kekuasaan Bali. Para pemuka Sasak yang mengadakan pertemuan di desa Kopang dan
sekaligus bertanggungjawab atas wilayahnya antara lain:1. Mamiq Mustiaji
dari Kopang.2. Guru Bangkol dariPraya.3. Mamiq Ginawang*dariBatuliang.4. Mamiq Nursasih
dariSakra.5. Raden Melaya Kusumadari
Masbagik.‡6. Raden Wiranom
dariPringgabaya.Dalam musyawarahtersebut diputuskan untuk membantu Praya dan
mengangkat. TuanGuru Haji Ali Batu dari Sakra sebagai panglima perang.
Kemudian para pemuka Sasak mengalihkan perhatian Anak Agung memperluasmedan
perang, bukan saja di kota Praya. Aturan penyeranganditetapkan sebagai berikut:
1.Penyerangan ke
Pringgarata dilakukan oleh pasukan Masbagik,Rarang dan Kopang. Pertempuran pun
berkecamuk di sebelah barat Pringgarata, di desa Sintung. Di desa
Sintung tersebutPewanga Anak Agung dan
pengiringnya diserang sampai kocar-kacir. Tetapi Anak Agung dapat meloloskan
diri., Sebuah pecanangan direbut oleh pasukan Kopang yang dipimpin
olehHaji Abas, lalu dibawa ke Kopang sebagai bukti.
2.Penyerangan pasukan
Bali di Praya ditangani oleh pasukan Sakradi bawah pimpinan Tuan Guru Haji Ali.
Setelah berhasil merebutPuyung, tepatnya di desa Peku Keling dekat
Kediri, Tuan GuruHaji Ali terluka. Beliau
lalu dibawa kembali ke Sakra. Anak Agung berhasil meloloskan diri ke
Narmada. Semua orangBali ditugaskan oleh Anak Agung menjadi pengamat dan
pengawas di setiap desa. Semua orang dibunuh, kecuali beberapa
penduduk desa yang karena hubungan baik dibiarkan tetap hidup, namun
haru~,meninggalkan desa itu.Pihak Bali di Lombok kemudian mendatangkan
sebanyak 1.200 orang dibawah
pimpinan Gusti Jelantik, putra dari RajaKarangasem Bali. Pasukan inilah yang
balik menyerang dengar.Menguasai desa demi desa hingga jauh masuk ke Timur
Juring,kecuali Praya yang sulit dijebol. Serangan juga diarahkari sampai keMujur
dengan sasaran akhir Sakra. Sedangkan di sebelah utara, prajurit Mataram memporak-porandakan Mantang, Kopang,
Rarang,Suradadi hingga ke Kotaraja dengan sasaran akhir Masbagik
danPringgabaya. Akibat serangan pasukan Bali ini, seorang pahlawanSasak
yang bernama Mamiq Mustiasih, adik dari Mamiq Mustiajigugur. Setelah itu pertempuran agak mereda, namun masing-masing pihak
tetap dalam keadaan waspada.Dengan luasnya wilayah yang terlibat sehingga
peperanganini disebut Perang Lombok Pada masa ini penderitaan panjangdialami
oleh masyarakat Sasak. Sawah ladang terbengkalai. sehinggaterjadi kekurangan
bahan makanan dan kelaparan pun terjadidimana-mana.
D.MEMINTA BANTUAN
Dalam pertemuan pemuka-pemuka Sasak di
Kopang tanggal9 Desember 1891 M (bulan ketujuh Jumadil Awal 1
309 H) jugamemutuskan
untuk minta bantuan persenjataan ke Belanda yang adadi Bali, karena terbukti
bahwa pihak Mataram melakukan kontak dengar Inggris di Singapura untuk
pembelian senjata dalam melawanorang-orang Sasak. Adapun sura tersebut
ditandatangani padatanggal 9 Desember 1891 M oleh ketujuh pemuka Sasak yaitu DjeroMudtiadji, dari
Kopang, Guru Bangkol dari Praya, Mamiq Noersasihdari Sakra, Mamic Ginawang dari
Batukliang, Raden Ratmawa dariRarang, Mamiq
Wiranom dari Pringgabaya dan Raden MalayaKoesoema dari Masbagik Surat tersebut
semakin memperkuat alasan Belanda untuk ikut campur menyelesaikar
permasalahan di Lombok. Akan tetapi pihak Belanda di bawah pimpinan GGMC.
Pijnacker Hordijk tidak dapat berbuat apa-apa. Hal itu disebabkan oleh
beberapa hal:
1.Padahal perjanjian 7
Juni 1843M menyatakan bahwa
"pulauSelaparang adalah milik dan kepunyaan Gubernemen Belanda".
2Sibuk menghadapi perang
Aceh dan takut kepada Inggris.Sementara pelanggaran-pelanggaran pihak
Mataramdibiarkan seperti:1.Tahun 1891 M Mataram mengirim bantuan ke Bali
untuk membantu Karangasem melawan Klungkung tanpa pemberitahuan
Gubernur Jenderal.2Pemberontakan2Agustus
1891 M tidak dilaporkan olehMataram kepada
Belanda.3. Februari 1892M,
kontrolir Liefrinck bermaksud datang keMataram,
tetapi ditolak oleh raja.4.Anjuran
Belanda supaya Mataram tidak mengimpor senjatadengan menggunakan kapal laut tidak
dihiraukan.5.Mei 1982M
residen Bali dan Lombok datang ke Lombok meminta
keterangan tentang pengaduan orang Sasak ditolak olehraja. .6.Raja
Mataram berusaha agar Inggris turut campur ke dalammasalah kontrak tahun 1843M.
Kemudian kembali lagi Belandaikut campur tahun 1893M yang diwakili oleh
Hordijk untuk mendamaikan rakyat Sasak dengan Mataram. Tetapi ditolak olehMataram. Kali ini Raad van Indie marah dan
menempuh jalankekerasan.Kontrolir Liefrinck kemudian mengambil inisiatif
denganmendarat lewat Labuhan Haji (sebuah
pantai di sebelah selatanLombok Timur). kemudian melaporkan bahwa:1.Di Lombok rakyat Sasak terancam kelaparan.2Aktivitas
penyerangan dari rakyat Sasak sudah berkurang danhanya bertahan di pos masing-masing. 3Pos-pos rakyat di Praya setiap hari mendapat serangan dariMataram
sementara rakyat kelaparan.4.Pemimpin-pemimpin
dan rakyat Sasak telah bertekad tidak akanmenyerah terhadap Mataram.5.Di
pihak A.A. Made bertekad sehabis perang akan membunuhsemua pemimpin Sasak terkemuka dengan keluarganya serta parahaji agar
tidak ada yang menganjurkan pemberontakan.6.Menurut Liefrinck rencana A.A. Made pasti akan dilaksanakan,terbukti
dengan pemanggilan dua orang pemuka Sasak dibunuholeh A.A. Made.
E.TUNTUTAN BELANDA
Mengetahui laporan tersebut, Gubernur
Jenderal memutuskanuntuk ikut campur yang tidak dapat
ditunda lagi. Pada tanggal22 Mei 1894 M, Gubernur Jenderal mengirim surat kepada
menterikoloni Bergsma bahwa Belanda akan campur tangan untuk memperbaiki
nasib rakyat Sasak. Akan tetapi sebelum menggunakankekerasan Gubernur Jenderal
Van Der Wijck memerintahkan residenBali dan Lombok untuk menuntut Mataram
sebagai berikut:1.Raja Mataram minta
maaf dan menyatakan penyesalannya atas perbuatan raja yang tidak senonoh
kepada Gubernur Jenderal.2Raja Mataram
akan menuruti perintah Gubernur Jenderal dengantepat 3Penerimaan campur
tangan dalam keadaan yang rumit diLombok.Berdasarkan
laporan dari J.H. Liefrinck, Gubernur Jenderal diBetawi memerintahkan residen
di Singaraj a untuk datang sendiri keMataram membawa surat tuntutan (ultimatum)
yangkeberangkatannya terjadi pada tanggal 27 Mei 1894 M. Upaya perundingan yang diprakarsai oleh Belanda
untuk mempertemukanorang Sasak dengan Mataram Berakhir buntu. Orang-orang
Sasak meminta orang-orang Bali dipulangkan ke negerinya.
Kemudian pada tanggal 9 Juni 1894
M residen menyerahkan tuntutan yang bunyinya:
1.Permintaan maaf yang
sebesar-besarnya atas sikap yang kurang pantas yang selalu diambil
terhadap Gubernemen dan petugas- petugasnya.
2.Jaminan terhormat,
agar pemerintah kerajaan (Vorsten Bestuur)selalu ditaati pihak Mataram. Pihak
Mataram harus mengikutisegala "perintah dari Gubernur Jenderal
sebagai pelaksana dari pemerintah atas seluruh Hindia Belanda, di mana
Lombok termasuk bagian dari
kekuasaannya.
3.Anak Agung Made
diminta untuk bertanggungjawab dan bersedia untuk diasingkan ke pulau
lain.
4.Menggunakan perantara residen untuk mengakhiri kekacauan
diLombok dan berjanji akan tunduk dibawah
peraturan yangdikehendaki oleh residen, demi kepentingan tugas.
5.Peletakan jabatan raja
yang sudah tua digantikan oleh penggantinya yang sah.
6.Kesediaan untuk
melaksanakan penandatanganan kontrak politik yang baru, sesuai dengan
kehendak Gubernur Jenderal.
7.Pembayaran semua
ongkos ekspedisi.Tuntutan-tuntutan tersebut di atas harus dijawab oleh
rajadalam waktu
3hari. Pada tanggal 11
Juni 1894 M, raja
meminta penundaan jawaban dalam waktu yang tidak terbatas. Permintan
iniditolak pihak Belanda, karena pada tanggal 13Juni 1894 M, residen berangkat meninggalkan Lombok dan kembali
ke Singaraja dengantidak membawa hasil apapun. Belanda kemudian
mengirimkan pasukan untuk memerangi kerajaan Mataram di Lombok. Dalam bulan
agustus 1894 M, Belanda mengirimkan kapal
perang-dengan pasukan bersenjata lengkap di bawah pimpinan Jenderal Van
Ham, para perwira kebanyakan terdiri dari orang-orang Belanda,sedangkan
serdadunya terdiri dari orang Jawa, Ambon dan Manado.
F.TERBUNUHNYA ANAK AGUNG
MADE
Dalam keadaan siap gempur tersebut,
pasukan Belandaditurunkan dari kapal ke pantai
sebelah utara Ampenan, di sekitar Pondok
Prasi. Sedangkan para pemimpinnya menghadap raja dengan permintaan supaya.pihak
kerajaan takluk dan menandatangani surat penyerakan. Melihat kekuatan
pihak Belanda yang tidak mungkinterkalahkan, maka raja terpaksa menyetujui untuk
berdamai, dengansyarat diantaranya bahwa pihak Belanda masih mengakui
kedaulatankerajaan Mataram atas Pulau Lombok. Kerajaan Mataramdibebankan ganti
rugi sebesar 1 juta Gulden, sedangkan penyerahanAnak Agung Made Karang Asem
tidak terlaksana karena ketikaterjadi pergolakan politik itu ia meninggal
dunia.Berita tentang kematian Anak Agung Made sendirimengandung
teka-teki sampai kini. Di masyarakat beredar beberapaspekulasi tentang kejadian yang menyebabkan tewasnya anak rajayang saat
itu menjadi incaran Belanda tersebut. Berikut akandiuraikan secara garis besar
beberapa versi tersebut:1. Anak
Agung Made telah melakukan Gamia Gamana (melakukanhubungan badan dengan salah
satu anggota keluarganya), makamenurut hukum kerajaan mereka harus dihukum
mati, meskipun pelakunya anggota keluarga raja. 2.Menurut Belanda dalam buku "Lombok
Expeditie" tulisan W.Cool tahun 1896
M, bahwa Anak Agung Made tewas karenaterbunuh dengan keris.
3.Anak Agung Made
Karangasem, tidak rela diserahkan keBelanda, karena ia adalah seorang kasta
ksatria, maka lebih baik mati. la diduga bunuh diri.Dengan demikian
terjadilah perdamaian itu, maka kedua belah pihak bersepakat untuk
mengadakan upacara peringatan yang juga dihadiri oleh pemuka-pemuka Sasak
yang dilangsungkan padatangga126 Agustus 1894 M. Pasukan Belanda yang diturunkan darikapal membuat perkemahan di
sebelah barat Karang Jangkong dansebagian menduduki posisi di tanah lapang di
muka Pura Meru yang berhadapan dengan Puri Ukir Kawi di Cakranegara.
G.SEBAB KEKALAHAN
MATARAM
1.Mulai tumbuh kesadaran di kalangan orang Sasak akan pentingnya makna persatuan.
2.Sejak terjadi peperangan antara Mataram-Sasak, kerajaanMataram tidak pemah mendapat bantuan secara tulus
dari para pendukungnya.
3.Pada akhir
pemerintahan raja tua, A.A. Gde Ngurah Karangasemtidak mampu mengendalikan
salah seorang anaknya, A.A. Made,yang terlalu memburu harta. Sedangkan putra
mahkota, A.A.Ketut Karangasem, tidak berdaya.
4.A.A. Made dan A.A.
Ketut Karangasem merasa malu. Kenyataan bahwa ketika perang di Praya
selama tiga bulan melawan tujuhorang saja mereka tidak mampu menang, padahal
pihak Matarammenggunakan berbagai persenjataan modem, hal itu menurunkanmoral
pihak Mataram.
5.Orang-orang Sasak yang
membantu Bali tergetar hatinya uanruntuh moralnya ketika mendengar kumandang
jihad fisabilillah.Akibatnya banyak orang Sasak yang berbalik haluan
danmembangun Sasak bersatu.
6.Orang Sasak keberatan
dikirim berperang melawan KlungkungBali.
7.Dalam beberapa
peperangan yang mendatangkan malapetaka, pihak Mataram selalu meminta
bantuan dari Bali. Di sisi lain, diBali sendiri terjadi perang antar kerajaan.
8. Jasa jasa
baik Belanda untuk menawarkan perdamaian ditolak oleh Mataram.
No comments:
Post a Comment